Sudah pernah panen lele? Jika baru pertama kali, yuk simak caranya disini. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan tawar yang banyak dibudidayakan. Dipilihnya ikan lele untuk dibudidayakan bukan tanpa alasan karena cara membudidayakannya cukup mudah dan sangat menguntungkan. Sebagai ikan konsumsi, permintaan pasar akan ikan lele sangat tinggi karena memang kaya akan nutrisi.
Sebagai pemula dalam membudidayakan ikan lele, Sahabat tidak hanya harus tahu cara membudidayakan ikan lele dengan baik. Akan tetapi, juga harus tahu bagaimana cara panen lele yang benar dan aman dilakukan. Panen ikan lele tidak boleh sembarangan karena bisa membuatnya terluka ataupun stres.
Baca Juga :
Cara Panen Lele yang Benar dan Aman Dilakukan
Berikut langkah-langkah untuk memanen ikan lele dengan benar dan aman untuk dilakukan:
1. Pemilihan Waktu Panen
Langkah pertama yaitu Sahabat harus menentukan kapan waktu paling untuk panen ikan lele. Adapun waktu yang tepat untuk panen ikan lele adalah ketika ikan sudah mencapai ukuran optimal. Ukuran optimal tersebut yaitu memiliki berat sekitar 300-500 gram per ekor. Waktu yang dibutuhkan ikan lele untuk mencapai ukuran tersebut adalah selama 3-4 bulan. Jadi, butuh waktu 3-4 bulan untuk bisa memanen ikan lele yang dibudidayakan.
2. Mulai Mengosongkan Kolam
Setelah ikan lele memiliki berat sekitar 300-500 gram per ekor, Sahabat bisa mulai untuk memanennya. Cara paling benar untuk memanen ikan lele adalah dengan mengosongkan air dalam kolam terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses panen dan memudahkan dalam membersihkan kolam setelah ikan selesai dipanen.
Pengosongan kolam bisa dilakukan secara perlahan-lahan. Tujuannya untuk menghindari terjadinya benturan pada tubuh ikan lele. Benturan yang terjadi bisa merusak kualitas dagingnya.
3. Pengambilan Ikan Lele
Setelah kolam ikan lele selesai dikosongkan, Sahabat bisa mengambil ikan lele dari kolam menggunakan jaring ataupun alat tangkap lainnya. Pengambilan ikan lele harus dilakukan dengan hati-hati agar tubuh ikan lele tidak terluka atau rusak. Pastikan ikan lele yang diambil mencapai ukuran optimal untuk bisa dipanen.
4. Pemisahan Jenis Kelamin
Proses pengambilan ikan lele sudah selesai dilakukan, selanjutnya Sahabat harus memisahkan ikan lele berdasarkan jenis kelaminnya. Tujuan pemisahan jenis kelamin ini untuk memudahkan dalam proses pengolahan ikan lele lebih lanjut. Terutama ketika menjualnya ke pasar. Biasanya lele jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ikan lele betina.
5. Pemotongan Ikan Lele
Setelah selesai memisahkan ikan lele berdasarkan jenis kelaminnya, ikan bisa dipotong. Bagian ikan lele yang biasanya dipotong adalah bagian kepala, ekor, dan juga insang. Tujuan dari proses pemotongan ini adalah untuk memudahkan dalam proses pengolahan ikan lele lebih lanjut, seperti pembersihan dan juga penyimpanan.
6. Pembersihan Ikan
Ikan lele sudah selesai dipotong, maka selanjutnya bisa dibersihkan dari kotoran maupun lendir yang menempel pada bagian tubuhnya. Pembersihan ini bisa dilakukan dengan menggunakan air bersih lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Ikan lele yang sudah bersih dan juga kering sudah siap untuk diolah ataupun dijual di pasar.
7. Penyimpanan Ikan
Apabila ikan lele tidak langsung diolah ataupun dijual di pasar, berarti harus disimpan terlebih dahulu. Sebaiknya menyimpan ikan lele dalam suhu dingin yaitu pada suhu antara 0-5 derajat Celcius. Penyimpanan ikan lele dalam suhu dingin bisa memperpanjang masa simpan ikan dan menjaga kualitas daging ikan.
Cara Panen Lele yang Dibudidayakan dengan Sistem Bioflok
Cara panen ikan lele yang dibudidayakan dengan sistem bioflok berbeda dengan yang dibudidayakan di kolam. Sahabat bisa memanen ikan lele setelah 1 kg berisi 8-10 kg atau 1 kg berisi 12 ekor ikan. Cara panen ikan lele bisa dilakukan secara bertahap agar berhasil.
Ketika akan dipanen, ikan lele yang dibudidayakan harus dipuasakan terlebih dahulu dengan tidak memberikannya pakan. Hal inti bertujuan untuk mengurangi stres dan memperlambat laju metabolisme ikan selama di perjalanan.
Sebelum memulai proses panen, siapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan. Setelah itu, mulai lakukan pembuangan air. Pembuangan air biasanya membutuhkan waktu selama 10-15 menit.
Panen lele yang dilakukan tanpa menyiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan atau tidak langsung didistribusikan ke konsumen bisa membuat ikan lele stres, bahkan ikan mengalami kematian. Kondisi ini tentu saja sangat merugikan.
Apabila ikan lele akan dipanen pada sore hari, maka dari pagi hari ikan sudah harus dipuasakan, begitupun sebaiknya. Panen ikan lele yang menggunakan bioflok, air yang ada di dalam kolam bisa dibuang atau dipindahkah ke kolam lainnya.
Teknik pembuangan atau pemindahan ini bisa menggunakan teknik panen dengan memindahkan air ke dalam kolam yang kosong atau teknik panen dengan memindahkan air ke dalam tandon. Setelah itu, ambil atau panen ikan lele yang ukurannya sudah sesuai kriteria.
Kesimpulannya
Cara panen lele yang benar ternyata sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, dalam memanen ikan lele harus dilakukan dengan hati-hati agar ikan lele tidak terluka. Jika tubuhnya terluka maka akan menurunkan kualitas dagingnya. Lakukan cara panen yang disebutkan diatas agar ikan lele yang dipanen layak dijual di pasaran dan memberikan banyak keuntungan.