Sahabat wajib tahu bagaimana teknik panen udang yang baik dan benar. Memutuskan untuk menjalankan budidaya udang berarti Sahabat harus tahu bagaimana cara untuk membudidayakannya termasuk teknik panen yang bisa digunakan. Pemanenan merupakan waktu yang paling ditunggu oleh peternak karena udang yang dibudidayakan akan dipanen dan dijual.

Udang yang sudah dipanen nantinya akan dijual di pasaran dan Sahabat akan mendapatkan keuntungan dari jerih payahnya dalam membudidayakan udang. Dalam memanen udang, Sahabat bisa menggunakan teknik panen parsial ataupun total. Informasi tersebut bisa disimak di ulasan berikut ini.

Baca Juga :

Teknik Panen Udang yang Harus Diketahui

Teknik Panen Parsial pada Udang

Salah satu teknik panen udang adalah teknik panen parsial
Sumber: Purwokerjo.pikiran-rakyat.com

Pemanenan parsial merupakan teknik pemanenan sebagian udang yang ada di dalam kolam tambak. Pemanenan parsial ini bisa dilakukan minimal dua kali, umumnya dilakukan setiap 2 minggu selama 2 bulan terakhir masa pemeliharaan udang.

Teknik panen satu ini bisa berdampak positif bagi pertumbuhan udang karena setelah panen parsial selesai dilakukan, udang akan tumbuh lebih cepat dan terhindar dari  kematian mendadak dalam jumlah yang besar. Berikut tahapan-tahapan panen parsial pada udang:

1. Persiapan Panen Parsial

Sebelum panen parsial sahabat lakukan, sebaiknya terlebih dahulu menghitung jumlah udang yang akan dpanen. Hal ini penting untuk dilakukan karena dala satu siklus budidaya udang, Sahabat hanya bisa melakukan 1-3 kali panen parsial dengan mengambil 20-30% juumlah udang secara keseluruhan.

Sebelum udang mulai dipanen, disarankan untuk terlebih dahulu mempuasakan udang dan juga mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk panen. Beberapa alat yang harus dipersiapkan adalah wadah, jala lempar dan es batu. Jala lembar harus dibersihkan terlebih dahulu agar steril dan tidak menularkan penyakit ke udang.

Pastikan tidak ada kotoran atau lumpur yang mengendap di dalam kolam karena keberadaan endapan tersebut bisa meracuni udang jika terbawa jala. Udang yang dibudidayakan juga harus diberikan vitamin, mineral serta imunostimulan sebelum dipanen. Nutrisi-nutrisi tersbeut berguna untuk mencegah molting ataupun pergantian kulit yang dan juga menjaga tubuh udang agar tetap keras serta padat ketika dipanen.

2. Proses Panen Parsial

Ketika proses panen berlangsung, Sahabat harus mematikan kincir di atas tambak agar tidak mengganggu proses pemanenan udang. Sahabat juga harus mengurangi volume air tambak untuk menghindari udang stres. Maka dari itu, saat memanen udang lebih baik menggunakan jala lempar.

Jala lempar yang sudah steril bisa langsung dilempar ke kolam tambak. Pastikan panen parsial yang dilakukan hanya mengambil maksimal 30% dari jumlah udang keseluruhan yang ada di tambak agar tidak mengguncang ekosistem. Apabila ingin pemanenan udang di lebih dari satu kolam maka sterilkan jala lem[par sebelum digunakan untuk panen di kolam lainnya.

Setelah udang berhasil dijala, segera pindahkan ke bak penampungan yang berisi air dan juga es batu dengan suhu dibawah 5 derajat Celcius. Lakukan penyortiran udang terlebih dahulu sebelum dijual di pasaran.

Teknik Panen Total pada Udang

Teknik panen udang secara total
Sumber: Tambakmilenial.com

Pemanenan total merupakan pemanenan keseluruhan udang yang ada di dalam kolam tambak di akhir siklus budidaya. Pemanenan total ini biasanya dilakukan saat DOC 90-120. Namun, tidak menutup kemungkinan udang akan dipanen lebih awal atau bahkan lebih akhir. Hal tersebut tergantung dengan laju pertumbuhan udang, permintaan pasar dan faktor-faktor lainnya.

Berikut cara pemanenan total pada udang yang benar dan bisa Sahabat lakukan:

  1. Pertama, lakukan sampling udang untuk pemanenan, tujuannya untuk mendapatkan tafsiran ukuran udang dan juga menentukan harga jualnya.
  2. Sterilkan peralatan pemanenan yang akan digunakan, terutama jala untuk menjaring udang. Sebaiknya sterilisasi dilakukan setiap berpindah tambak ataupun kolam. Tujuan dari sterilisasi ini untuk mencegah penularan penyakit yang bisa terbawa melalui jala tersebut.
  3. Pasang jaring kantong di depan pintu air. Tujuannya untuk mencegah lolosnya udang.
  4. Bukalah pintu air yang sudah dipasangi jaring kantong untuk mengeringkan air dalam tambak atau kolam.
  5. Udang-udang yang keluar melalui pintu air ketika pengeringan air akan masuk ke dalam jala. Sahabat harus menjaga udang di dalam kolam ketika kedalaman ar suda mencapai 20 cm. Seiring proses dilakukan penjalaan udang, kolam udang harus dikeringkan sampai airnya benar-benar habis.
  6. Udang yang sudah dijala bisa langsung dimasukkan ke dalam wadah untuk kemudian dibawa ke tempat sortir.

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Panen Udang

Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat panen udang
Sumber: Wartabahari.com

Apapun teknik pemanenan udang yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

  1. Sebelum dipanen, Sahabat bisa melakukan sampling secara mandiri untuk memastikan estimasi bobot, size, kualitas udang dan menentukan metode panen apa yang akan digunakan.
  2. Cari tahu informasi perihal harga udang di pasaran untuk memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.
  3. Beberapa haris sebelum mulai dipanen, udang harus diberikan pakan dengan tambahan mineral, vitamin dan juga imunostimulan.
  4. Jangan menambah atau mengurangi air tambak selama 3 hari sebelum proses panen.

Kesimpulan

Ada dua teknik panen udang yang bisa digunakan yaitu parsial dan juga total. Cara pemanenan udang menggunakan kedua teknik tersebut sama-sama mudah dilakukan dan alat yang dibutuhkan juga hampir sama. Jadi, Sahabat bisa memilih salah satu teknik pemanenan udang tersebut untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Share: