Kucing hutan adalah sebutan umum untuk beberapa jenis spesies kucing liar yang tinggal di hutan yang ada di seluruh dunia. Meski demikian, ada juga beberapa orang yang memelihara kucing hutan karena alasan khusus. Karena habitatnya beda, tentu saja cara merawat kucing hutan ada cara khususnya.

Secara fisik, kucing hutan memang berbeda dengan kucing peliharaan. Hal ini bisa dengan mudah dilihat dari corak bulunya. Kucing hutan memiliki corak mirip macan. Ukuran badannya juga cenderung lebih besar dibandingkan dengan kucing peliharaan yang memiliki usia yang sama.

Selain perbedaan fisik, tabiat kucing hutan dan kucing peliharaan juga jauh berbeda. Karena habitat awalnya adalah hutan, kucing hutan memiliki insting liar yang sangat tinggi. Karena itulah, butuh perawatan khusus jika ingin memeliharannya di rumah. Salah asuhan bisa membuat sang kucing mati.

Bagaimana Cara Merawat Kucing Hutan yang Benar?

Pada dasarnya, kucing hutan merupakan hewan yang dilindungi. Karena itulah, untuk dapat merawatnya, diperlukan izin khusus dari pemerintah. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, merawat kucing hutan itu tergolong susah dan tidak sembarangan.

Karena itulah, hanya orang-orang yang berpengalaman dan terbukti sudah mendapatkan izin dari pemerintah yang dianggap mampu untuk merawat kucing hutan. Jika izin sudah dikantongi, maka langkah selanjutnya adalah memastikan perawatan yang baik dan benar untuk sang kucing. Apa saja?

1. Siapkan Kandang yang Luas

Siapkan Kandang yang Luas

Jika ingin merawat kucing hutan, pastikan untuk mengadopsi yang masih usia anakan. Pasalnya, memelihara dari usia anakan bisa lebih mudah membangun kebiasaan. Selain itu, insting liar kucing hutan masih belum terbentuk sempurna. Karena itulah, aplikasikan cara merawat anak kucing hutan.

Seperti diketahui, habitat awal kucing hutan adalah hutan yang luas. Karena itulah, jika memang berkomitmen merawat anak kucing hutan dengan izin, berikanlah fasilitas kandang yang luas serta jauh dari manusia. Dengan itu, anak kucing hutan bisa beradaptasi secara perlahan sehingga tidak stres.

Sama dengan manusia, kucing hutan membutuhkan adaptasi yang lama untuk tinggal di lingkungan barunya, termasuk di rumah pemilik. Itulah sebabnya di awal anak kucing hutan akan bersikap kasar kepada pemiliknya. Jika begini, jangan buru-buru marah karena yang dibutuhkan hanyalah kesabaran.

2. Letakkan Baju Bekas Di Area Sekitar Kandang

Letakkan Baju Bekas Di Area Sekitar Kandang

Cara merawat kucing hutan agar jinak lainnya adalah dengan memberikannya waktu selama 2-7 hari di dalam kandang. Namun, jangan pernah lupa untuk memberikannya makan. Dengan cara  ini, kucing hutan akan perlahan membiasakan dirinya untuk makan dari majikannya, bukan dari berburu.

Selama masa penyesuaian diri di kendang tersebut, ada baiknya untuk memberikan baju bekas pemiliknya. Tujuannya adalah untuk mengenalkan sang kucing pada bau dari majikannya. Jika sudah terbiasa dengan bau majikan, maka sang kucing hutan akan lebih mudah untuk didekati pemiliknya.

Perlu diperhatikan, jika kucing berada pada masa adaptasi ini, pastikan lokasi kandang sepi dan hanya memungkinkan komunikasi antara kucing dan pemiliknya. Jika sudah lewat masa 7 hari dan konsisten menerapkan cara merawat anak kucing hutan baru lahir, dijamin sang kucing akan perlahan jinak.

Baca Juga: Zakat Hewan Ternak yang Wajib Diketahui

3. Beri Pakan yang Berkualitas

Beri Pakan yang Berkualitas

Jika berkomitmen untuk merawat kucing hutan, satu hal yang harus diperhatikan benar-benar adalah pemilihan makanannya. Seperti diketahui, kucing hutan di alam adalah hewan karnivora. Karena itulah, makanan yang sebaiknya disajikan untuk sang kucing harusnya adalah daging-daging segar.

Sebagai catatan, hindari memberi makanan kucing kemasan baik itu makanan basah atau kering. Meski baik untuk kucing peliharaan, namun ada baiknya untuk tidak diberikan pada kucing hutan. Lantas, bagaimana cara merawat kucing hutan bayi? Cukup berikan daging segar yang mentah.

Pemilihan daging mentah ini dilakukan untuk menjaga nutrisi dari makanan. Jadi, sang kucing pun bisa menerima nutrisi makanan secara utuh. Namun sesekali, para pemiliknya juga bisa memberikannya daging yang direbus untuk perlahan meredam sifat buasnya.

Pada anak kucing hutan, para pemilik juga disarankan untuk memberikannya susu. Namun, tentu saja tidak semua susu kucing bisa digunakan. Pilih susu yang fokus untuk membangun otot. Sampai sini, sudah terlihat jika cara merawat bayi kucing hutan tanpa induk membutuhkan budget lumayan.

Karena itu, jangan sesekali mengadopsi kucing hutan jika belum mempersiapkan semua hal tersebut. Memaksa merawat kucing hutan tanpa persiapan yang matang bisa jadi boomerang. Sang kucing pun bisa berpotensi menyerang pemiliknya karena tidak nyaman. Jadi, persiapkanlah dengan matang.

4. Menjaga Kandang Agar Tetap Bersih

Menjaga Kandang Agar Tetap Bersih

Perlu diperhatikan bahwa kucing hutan termasuk hewan yang rentan sakit. Apalagi jika yang diadopsi adalah anakan yang usianya masih satu minggu. Cara merawat kucing hutan umur 1 minggu biasanya dimulai dengan merawat kandangnya agar tetap bersih dan nyaman.

Tidak cukup hanya bersih saja, bayi kucing hutan yang masih berusia satu minggu juga membutuhkan suasana kendang yang hangat. Untuk itu, para pemiliknya harus memastikan bahwa sang kucing suhunya selalu dalam keadaan hangat sehingga mampu bertahan hidup dan tidak mati.

Untuk memastikan ruangan kandang hangat, para pemilik bisa memasang lampu di tengah kandang. Lampu ini bisa membatu sang kucing untuk merasa lebih kandang. Pada akhirnya memang cara memelihara kucing hutan di rumah agak riskan. Untuk itu, persiapkan semua dengan matang.

5. Mandikan Kucing Hutan

Mandikan Kucing Hutan

Jika sang kucing sudah melalui masa penyesuaian awal 7 hari dan bertahan hingga setidaknya satu bulan, perlahan perkenalkan dengan keadaaan sekitar rumah. Jika usia sang kucing sudah menginjak lebih dari 3 bulan, mulai biasakan untuk memandikannya agar insting buasnya tidak terlalu kuat lagi.

Kalau kucing masih belum berusia 3 bulan, jangan paksa mandi. Hal ini disebabkan karena anak kucing hutan masih cenderung lemah. Sebagai gantinya, para pemilik cukup membersihkannya dengan tisu basah saja. Dari sini, sudah terlihat cara memelihara kucing hutan dari bayi itu tidak mudah, bukan?

Pada kucing hutan yang sudah berusia diatas 3 bulan, mandi ini bertujuan untuk membersihkan badannya dari parasite seperti kutu. Namun perlu diperhatikan juga bahwa memandikannya tidak boleh sembarangan. Pasalnya, kucing biasanya memiliki insting takut dengan air.

Jadi, cara merawat kucing hutan dari bayi saat mandi adalah siapkan air hangat terlebih dahulu. Selanjutnya, campurkan dengan shampo khusus dan perlahan siramkan pada tubuh sang kucing. Jika sudah, basuh sampo tadi dengan air bersih kemudian keringkan dengan handuk. Lakukan rutin.

Baca Juga: Jenis Babi yang Cepat Gemuk, Bagus Banget untuk Ternak

Kesimpulan

Pada dasarnya, kucing hutan bukanlah hewan yang bisa dipelihara. Pasalnya, sudah dari lahir insting buasnya sangat kuat. Bahkan jika memang hewan ini bisa dirawat di rumah, pemilik harus mengantongi izin resmi dari pemerintah yang menyatakan kelayakannya demi menjamin kehidupan sang kucing.

Hal ini menjadi penting karena cara merawat kucing hutan masih kecil itu membutuhkan perhatian yang ekstra dari segi biaya hingga lokasinya. Karena itulah, jika masih belum memiliki persiapan yang cukup dari kedua sisi tersebut, ada baiknya memelihara kucing peliharaan saja.

Share:
close