Jangkrik adalah jenis serangga yang bisa diternakkan dan laku dengan harga tinggi di pasaran. Kesuksesan bisnis jangkrik salah satunya adalah pada penetasan telurnya. Cara menetaskan telur jangkrik ini ada beberapa metode, sahabat bisa memilih mana yang diinginkan. Memang sebenarnya telur jangkrik bisa menetas sendiri tanpa harus diberikan perlakuan khusus.

Namun, hasil dari penetasan telur secara alami mungkin saja kualitasnya lebih rendah daripada yang menggunakan metode tertentu. Oleh sebab itu, penting bagi siapapun yang ingin beternak jangkrik untuk mengetahui bagaimana metode penetasan telur yang bagus. Tujuannya, agar nantinya juga bisa menghasilkan jangkrik yang laku dengan harga bagus di pasaran.

Baca Juga:

Metode dan Cara Menetaskan Telur Jangkrik

Ada beberapa metode dan cara yang dapat ditempuh untuk menetaskan telur jangkrik. Setidaknya ada tiga cara yang biasa digunakan dalam penetasan telur jangkrik, yaitu menggunakan media pasir, kain, dan koran. 

Pada prinsipnya, ketiga metode tersebut tidak memerlukan waktu yang lama, hanya butuh pengaturan suhu yang tepat saja supaya tidak gagal. Lebih jelasnya tentang metode dan cara untuk menetaskan telur jangkrik, bisa sahabat lihat berikut ini.

1. Penetasan dengan Media Pasir

penetasan telur jangkrik dengan media pasir lebih disarankan untuk pemula
sumber gambar: Bibitjangkrik.wordpress.co

Kalau sahabat masih pemula dalam hal budidaya jangkrik, cara ini lebih disarankan karena lebih mudah. Tingkat keberhasilan penetasan telur jangkrik yang memakai media pasir juga lebih tinggi dibandingkan media kain. Sahabat hanya perlu melakukan proses penetasan telur jangkrik dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Siapkan telur jangkrik yang didapatkan dari hasil peternakan sendiri.
  2. Siapkan pasir, ayak dulu agar halus dan pastikan sudah dibersihkan dari kotoran.
  3. Akan lebih baik kalau pasir yang mau dipakai disangrai atau dicuci lebih dulu untuk mengurangi pertumbuhan jamur, bakteri dan kuman.
  4. Siapkan nampan sebagai wadah pasir, dan masukkan pasir dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.
  5. Taburkan telur jangkrik yang sudah disiapkan sebelumnya dengan merata ke atas pasir. Tutup lagi telur jangkrik dengan pasir agar tidak terlihat. Pasir untuk menutup ini tidak usah terlalu tebal.
  6. Kalau sudah, pindahkan nampan tersebut dan tempatkan di kandang jangkrik. Jangan dicampurkan dengan kandang jangkrik dewasa.
  7. Kontrol dan periksa secara rutin nampan yang berisi telur jangkrik dan jangan lupa untuk melakukan penyemprotan pada pasir. Sahabat bisa memakai semprotan burung dan sejenisnya. Hindari menyemprot pasir hingga basah.
  8. Setelah kira-kira 10 hari biasanya telur jangkrik sudah menetas.

Hal penting yang perlu dicatat dalam penetasan telur dengan media pasir ini adalah bahwa idealnya pada satu nampan pasir diisi telur jangkrik sekitar 2,5 ons. 

2. Penetasan dengan Media Kain

Selain menggunakan pasir sebagai medianya, telur jangkrik juga dapat ditetaskan dengan media kain
sumber gambar: Paterjangsumut.wordpress.com

Selain menggunakan pasir sebagai medianya, telur jangkrik juga dapat ditetaskan dengan media kain. Bagaimanakah cara menetaskan telur jangkrik dengan media kain tersebut? Pada dasarnya, cara menetaskan telur jangkrik melalui media kain tidak jauh beda dengan pasir. Berikut ini tahapan-tahapan untuk menetaskan telur jangkrik menggunakan media kain:

  1. Siapkan kain lalu potong-potong lebih dulu dengan ukuran 25×25 cm atau sesuai keinginan Sahabat.
  2. Setelah kain dipotong-potong, masukkan telur jangkrik ke dalamnya. Usahakan telur pada posisi tengah kain agar lebih mudah dilipat nantinya.
  3. Lipat kain tersebut pada masing-masing sisinya, berikan kelonggaran pada lipatan yang gunanya sebagai jalan keluar bagi anak jangkrik yang sudah menetas dari telurnya.
  4. Ambil nampan dan letakkan kain-kain yang telah diisi dengan telur jangkrik di atasnya. 
  5. Kalau sudah, letakkan nampan pada kandang untuk budidaya jangkrik.
  6. Semprot kain untuk penetasan telur tersebut secara rutin untuk menjaga kadar kelembabannya.
  7. Lakukan pemeriksaan pada telur setiap kali akan melakukan penyemprotan.
  8. Kenali tanda-tanda yang memperlihatkan telur jangkrik sudah akan menetas. Adapun cirinya yaitu warna telur akan berubah warna yang awalnya putih muda menjadi kekuningan. Setelah sekitar 9 hari, maka telur akan menetas yang ditandai dengan warna telur yang berubah menjadi lebih kehitaman.

3. Penetasan dengan Media Koran

selain kain dan pasir, koran juga menjadi media penetasan telur jangkrik yang umum dipakai
sumber gambar: Tanipedia.co.id

Cara yang ketiga adalah dengan menggunakan media koran. Cara menetaskan telur jangkrik menggunakan media koran bisa dibilang cukup sering dilakukan oleh para peternak. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Siapkan kotak untuk tempat penetasan lalu letakkan koran sebanyak 4 lembar pada kotak tersebut. 
  2. Taruhlah telur jangkrik di atas koran, lalu semprot dengan air lebih dulu agar telur menjadi lembab.
  3. Aduk-aduk telur dengan air hingga tidak menempel lagi pada permukaan koran.
  4. Ambil koran yang baru sebanyak 2 lembar dan pindahkan telur jangkrik ke atasnya. 
  5. Kalau sudah, buatlah ikatan pada atas koran atau buat mirip dengan pocong.
  6. Setelah itu, masukkan telur ke dalam kotak yang sudah disiapkan tadi.
  7. Buka ikatannya setiap hari dan semprot lagi dengan air.
  8. Kalau telur sudah mulai menetas sebanyak 5-10% biarkan ikatannya terbuka. Jangan lupa ganti koran baru.
  9. Taburkan pakan pada sekitar koran, lalu tutup kotak dengan terpal agar suhunya terjaga.
  10. Tunggu hingga sepekan dan telur akan menetas.

Kesimpulan 

Pada dasarnya, cara menetaskan telur jangkrik tidaklah sulit untuk dilakukan. Sahabat bisa menerapkan cara penetasan ini dengan menggunakan 3 (tiga) metode yang berbeda, yaitu menggunakan media pasir, kain, dan koran. Semua metode yang ada tersebut sebenarnya cukup mudah dilakukan, hanya diperlukan ketelatenan dan pengecekan suhu saja. Selamat mencoba!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close