Budidaya cacing sutra tanpa lumpur saat ini banyak diterapkan karena menguntungkan. Cacing Sutra adalah salah satu binatang yang biasanya dibudidayakan. Hewan yang juga populer dengan sebutan Tubifex ini biasanya digunakan sebagai pakan ternak. Tidak heran jika permintaannya cukup tinggi dan menjanjikan sebagai ladang bisnis. Bagi Sahabat yang tertarik pun bisa mencoba sendiri budidaya cacing sutra.

Dalam budidaya cacing sutra, mungkin cara yang sudah terkenal adalah dengan menggunakan media lumpur. Karena pada dasarnya, habitat cacing sutra adalah lumpur. Hanya saja, bagi sebagian orang budidaya menggunakan media ini tergolong lebih ribet. Oleh karena itu, banyak yang juga memilih cara budidaya dengan alternatif lain. Supaya lebih jelas, yuk simak langkah budidaya berikut ini!

Baca Juga:

Cara Budidaya Cacing Sutra Tanpa Lumpur

Tidak selalu harus menggunakan lumpur, cacing sutra juga bisa Sahabat budidayakan tanpa lumpur. Cara ini lebih sederhana, tapi tetap bisa menghasilkan panen yang maksimal. Berikut adalah langkah lengkap budidaya cacing sutra tanpa lumpur yang bisa diikuti:

1. Siapakan Bibit Cacing Sutra

Budidaya cacing sutra diawali dengan menyiapkan bibit
Sumber : Mongabay.co.id

Pertama carilah bibit cacing Sutra terlebih dahulu. Bibit ini bisa didapatkan dengan cara membeli maupun tidak. Untuk yang ingin memulai budidaya hewan ini dengan modal minim, silahkan cari cacing Sutra di area sungai terdekat untuk dijadikan bibit.

Siapkan wadah plastik lalu lakukan karantina pada cacing Sutra yang sudah disiapkan. Minimal lakukan hal tersebut selama 2 hari menggunakan media air bersih yang mengalir. Pastikan tekanan airnya tidak deras agar cacing tidak sampai hanyut.

Selama karantina tidak perlu memberikan makanan apapun agar bakteri pada cacing bisa terbuang. Hanya sediakan air bersih mengalir saja dalam waktu 2 hari itu.

2. Siapkan Media

Siapkan media untuk budidaya cacing sutra
Sumber : Jagadtani.com

Jika bibit cacing Sutra sudah disiapkan, maka selanjutnya mencari media untuk budidayanya. Mengingat media yang digunakan bukan lumpur pemeliharaan akan jadi lebih mudah dan sederhana nanti. Dalam hal ini media yang akan Sahabat gunakan adalah air dan wadah saja. Dua bahan ini sudah cukup menjadi media pertumbuhan cacing sutra dengan baik.

Sahabat bisa menyiapkan plastik dengan ukuran besar dan pastikan bersih lalu susun di rak kayu atau besi. Agar rapi, susunlah dari tinggi ke rendah supaya air bisa mengalir dari wadah paling tinggi ke wadah yang lebih rendah. Pastikan tiap wadahnya sudah diberi saluran pembuangan air yang nanti mengalir ke nak filter.

Kualitas air harus diperhatikan dengan teliti agar bisa memaksimalkan proses perkembang biakkan cacing sutra. Misalnya pH air sebaiknya antara 6,1 sampai 7,3 dengan suhu antara 24.4 sampai 27.7 derajat celcius.

3. Memindahkan Benih Cacing Sutra

Cara budidaya cacing sutra selanjutnya memindahkan benih
Sumber : Taslabnews.com

Jika sudah melakukan karantina dan media sudah siap juga, saatnya untuk memindahkan bibit cacing Sutra dengan hati-hati. Agar prosesnya lebih mudah gunakan jaring ikan kecil secara perlahan agar tidak membuat cacing stres.

4. Makanan Cacing Sutra

Makanan penting diperhatikan saat budidaya cacing sutra
Sumber : Artikel.rumah123.com

Saat masa karantina selama 2 hari bibit cacing tidak boleh diberi makan. Baru setelah pemindahan cacing Sutra sudah harus diberi makan agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik. Cacing Sutra ini sendiri porsi makannya 2 hingga 8 kali lebih banyak dari bobotnya.

Makanan paling utama adalah bahan organik yang sudah terurai serta mengendap di dasar air. Biasanya bahan makannya kecil dan lembek. Untuk memelihara cacing Sutra bisa memberikan pupuk kandang. Salah satu makanan yang paling cocok dijadikan pakan cacing Sutra ini. Pilihan lainnya ada ampas tahu yang sudah difermentasikan.

Untuk ampas tahu ini cocok diberikan ketika bibit sudah berusia 7 hari. Cacing ini akan membutuhkan nutrisi lebih banyak jadi bisa menggunakan ampas tahu tersebut. Dalam ampas tahu tersebut ada nutrisi yang baik diantaranya protein kasar dan karbohidrat yang tinggi.

Bisa juga menggunakan fermentasi tepung tapioka dan tepung ikan. Kandungan bahan organik yang sudah difermentasi nutrisinya sangat tinggi dan bisa memaksimalkan pertumbuhan cacing Sutra.

5. Perawatan Cacing Sutra Tanpa Lumpur

Perawatan budidaya cacing sutra tanpa lumpur penting dilakukan
Sumber : Economy.okezone.com

Cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur selanjutnya adalah tahap perawatan. Hal penting yang perlu dilakukan adalah menjaga cacing bisa hidup dengan baik dan tidak stres. Perhatikan sistem dan kualitas air pada media yang digunakan dengan cara menerapkan resirkulasi air menggunakan filter.

Pasang filter air sesuai dengan kebutuhan sehingga sirkulasi airnya baik. Nyalakan filter tersebut 24 jam penuh. Matikan ketika akan memberi pakan. Jaga debit air di kisaran 3 hingga 7 cm.

Lalu jauhkan cacing Sutra dari serangan hama penyakit. Hama tersebut bisa mengganggu perkembangan cacing jika tidak dicegah. Salah satu jenis hama yang bisa menggagalkan budidaya cacing Sutra adalah nyamuk kebun.

Nyamuk bisa membawa benih cacing darah yang nanti menjadi penyebab utama untuk merusak proses budidaya cacing Sutra. Itulah kenapa kualitas air harus selalu diperhatikan dengan baik.

6. Panen Cacing Sutra

Panen cacing sutra adalah hasil dari budidaya cacing sutra
Sumber : Ikan.info

Jika semua tahapan di atas telah dilakukan dengan baik, maka akan tiba pada masa panen. Tahap terakhir ini bisa dilakukan setelah cacing Sutra sudah masuk di usia 40 sampai 45 hari. Proses panen ini sendiri harus dilakukan dengan hati-hati. Tidak bisa dilakukan dengan buru-buru. Baru setelah panen Sahabat bisa menjualnya ke pembeli sebagai pakan ternak.

Kesimpulan

Cacing sutra memang sangat cocok dibudidayakan, mengingat banyaknya permintaan sebagai pakan ternak. Budidaya cacing sutra juga bisa dilakukan tanpa menggunakan media lumpur yang lebih kotor dan ribet. Dalam hal ini pembudidaya bisa memanfaatkan wadah dan air bersih saja untuk memperbanyak cacing.

Tentunya metode ini jauh lebih mudah serta lebih bersih. Sudah banyak yang berhasil dengan cara budidaya menggunakan wadah plastik dan air. Meski sederhana, tapi hasil panennya juga tidak kalah berkualitas dengan teknik menggunakan lumpur.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close