Hal menarik dari burung puyuh adalah kemampuannya untuk terbang dan lari sangat cepat dan singkat. Namun, jenis burung puyuh ternyata tidak hanya satu, ada banyak sekali jika diulas lebih dalam.

Keunikan demi keunikan ditemukan banyak dari burung ini. Salah satunya yaitu aktivitasnya yang lebih banyak di atas tanah. Padahal seharusnya ia lebih suka terbang sebagaimana peran burung biasanya. Justru burung puyuh di suka di tanah untuk memakan serangga berukuran kecil serta biji-bijian.

Jika Sahabat tinggal di luar negeri, maka burung puyuh sudah disantap menjadi hidangan yang lezat. Sahabat bisa temukan melalui masakan India, Malta, dan Portugis.

Baca Juga :

Jenis Burung Puyuh

Dari segi bentuk dan warna, jenis burung puyuh ada banyak. Berikut kami jelaskan satu per satu agar Sahabat tidak salah lagi.

1. Puyuh Sengayan

Puyuh sengayan adalah jenis burung puyuh dengan mahkota di kepalanya
Sumber: Ebird.org

Disebut juga sebagai puyuh mahkota sebab ada mahkota di bagian kepalanya dengan warna merah-orange. Burung tersebut tersebar di Asia Tenggara dan paling banyak ditemui di dasar hutan.

Karakteristik yang sangat khas dari burung puyuh sengayan adalah berwarna biru keunguan, paruh berwarna merah, dan dahi putih. Ukuran tubuhnya sekitar 25 cm, lebih panjang dari burung biasanya.

2. Puyuh Rimba Sumatra

Puyuh rimba sumatra adalah jenis burung puyuh yang ada di wilayah Sumatera
Sumber: Ebird.org

Puyuh Rimba Sumatra dapat ditemukan di hutan datar wilayah Sumatera. Namun, jenis puyuh satu ini ternyata masuk ke dalam puyuh hias.

Jadi, di pagi hari, ia akan berkicau merdu dan mengeluarkan suaranya yang sangat khas. Habitatnya juga berkelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 2–5 burung puyuh.

3. Puyuh Gonggong Jawa

Puyuh gonggong Jawa adalah jenis burung puyuh yang paling banyak diibudidayakan.
Sumber: Id.wikipedia.org

Di dataran tinggi 1000–3000 mdpl, Sahabat bisa menemukan burung puyuh gonggong jawa ini. Ciri fisik dari puyuh tersebut adalah bulunya kemerah-merahan dan terdapat tanda yang berbentuk cincin hitam pada bagian kepala.

Puyuh ini berukuran sedikit besar yaitu 23 cm. Puyuh ini termasuk yang paling banyak dibudidayakan peternak burung.

4. Puyuh Blaster

Puyuh blaster adalah jenis burung puyuh yang paling menguntungkan.
Sumber: Hobiternak.com

Puyuh blaster bisa menghasilkan telur dengan bobot 12 gram lebih. Ternak puyuh satu ini disebut sangat menguntungkan sekali. Sebab ia juga bisa berfungsi sebagai pedaging. Jadi banyak yang ingin membudidayakan puyuh blaster satu ini karena kelebihannya tersebut.

5. Puyuh Pepekoh

Puyuh pepekoh adalah jenis burung puyuh yang kecil dan mungil.
Sumber: Burungnews.com

Ukuran tubuh burung pepekoh lumayan kecil dan mungil, perkiraan hanya 15 cm saja. Burung puyuh ini pada awalnya berasal dari hutan, tetapi seiring berjalannya waktu, justru puyuh tersebut dikembangbiakan lalu dibudidayakan masyarakat.

Sama seperti puyuh gonggong, puyuh pepekoh pun hidup dengan berkoloni. Pada umumnya, burung pepekoh dimanfaatkan telurnya. Petelur ini termasuk yang paling banyak menghasilkan yaitu sekitar 200–280 butir setiap tahunnya.

6. Puyuh Albino

Puyuh albino adalah jenis burung puyuh yang memiliki kelainan genetik
Sumber: Podomorofeedmill.com

Banyak orang berpendapat kalau puyuh albino mempunyai kelainan genetika. Namun, sebenarnya puyuh ini memang memiliki salah satu gen resesif albino.

Jadi, dari banyaknya jenis puyuh, jenis inilah yang cukup banyak kekurangan fisiknya. Diantaranya adalah pandangan rabun serta daya tahan tubuhnya sangat lemah. Hal ini membuat angka kematian dari puyuh albino sangat tinggi.

Di samping kekurangan yang dimilikinya, ternyata puyuh albino masih ada sisi positifnya juga, lho. Jawabannya adalah karena produktivitas telurnya yang paling banyak diantara jenis petelur lainnya.

7. Puyuh Jepang

Puyuh Jepang adalah jenis burung puyuh yang mudah dipelihara
Sumber: Greeners.co

Jika Sahabat mencari burung puyuh yang mudah dipelihara, maka burung puyuh jepang adalah opsi paling terbaik. Pembudidayanya juga sangat banyak sampai saat ini.

Ini dikarenakan ia memiliki produktivitas telur yang sangat tinggi, sekitar 250–300. Sebagai puyuh petelur, jumlah ini tentu sangat banyak sekali dan menguntungkan.

Jenis burung ini bisa bertelur di usia 40–50 hari dengan berat telurnya sekitar 8–12 g. Karena postur tubuhnya juga agak besar, maka banyak yang memanfaatkan dagingnya juga. Jadi sangat menguntungkan sekali, baik dari segi telur maupun dagingnya.

Akan tetapi, ia baru dijadikan sebagai pedaging setelah tidak berproduksi telur lagi lagi. Ciri khas dari puyuh jepang ini dapat dilihat dari bulu coklat mudanya yang mencolok.

8. Puyuh Batu

Puyuh batu adalah jenis burung puyuh asli Indonesia.
Sumber: Ebird.org

Puyuh batu adalah jenis burung puyuh asli Indonesia yang habitatnya berada di dataran tinggi. Ciri khas burung puyuh batu adalah bulunya berwarna hitam pekat. Lalu, pada bagian lehernya terdapat bagian yang berwarna putih.

Dari segi bentuk tubuh, burung puyuh sangatlah minimalis, hanya setengah penggaris saja yaitu 15 cm. Itulah kenapa burung puyuh batu ini seringkali dijadikan hewan peliharaan sebab memang mudah ditangkap dan jarang sekali terbang tinggi.

Kesimpulan

Itulah jenis burung puyuh yang mungkin dapat dijumpai. Burung tersebut diantaranya ada yang dipelihara di Indonesia. Setiap burung puyuh tersebut memang berbeda secara fisik, tetapi ia punya kelebihannya masing-masing.

Bahkan, hewan dengan kekurangan fisik seperti burung puyuh albino saja masih memiliki kelebihan yang tidak disangka-sangka sangat menguntungkan pembudidayanya. Untuk itu, Sahabat bisa memilih jenis puyuh manakah yang ingin dipelihara.

Share: