Sebelum dijual di pasaran, proses pemotongan ayam harus dilakukan terlebih dahulu. Proses pemotongan ini dilakukan di rumah potong ayam atau RPA. RPA sendiri merupakan suatu fasilitas berbentuk bangunan dan memiliki desain konstruksi sesuai ketentuan.

Proses pemotongan ayam di rumah potong ayam tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Pasalnya untuk pemotongan harus sesuai dengan ketentuan agar ayam layak untuk dikonsumsi. Proses pemotongan ini harus melalui beberapa tahapan, kira-kira apa saja ya? Yuk langsung saja disimak!

Baca Juga :

Proses Pemotongan Ayam di RPA yang Wajib Diketahui

1. Persiapan Awal

Persiapan awal menjadi salah satu proses pemotongan ayam
Sumber Gambar: Putraperkasa.co.id

Sebelum ayam dipotong, Sahabat harus memastikan kondisi kesehatan ayam. Hal ini dilakukan agar daging ayam yang dijual berkualitas dan bergizi. Pada umumnya, persiapan awal dalam pemotongan ayam terbagi menjadi 3 yaitu:

a. Kondisi Ayam Saat Diterima

Ayam yang dikirim dari kandang ke rumah potong hewan biasanya menggunakan truk atau mobil bak terbuka. Dalam hal ini berarti proses pendistribusiannya dalam ruangan yang sempit dan membuat ruang geraknya terbatas sehingga membuatnya mudah kepanasan. Oleh karena itu, perlu diberikan penanganan dan perlakuan khusus sebelum disembelih.

Penanganan dan perlakuan khusus tersebut seperti memberikan waktu pada ayam untuk istirahat kurang lebih 1 jam. Perlakuan ini dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan suhu tubuh ayam agar tidak stres.

b. Cek Kesehatan Ayam

Tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan sebelum memotong ayam adalah memeriksa kesehatan ayam dan kualitasnya. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ayam layak dipotong atau tidak. Adapun indikator kondisi ayam yang siap dipotong adalah:

  • Hidung tidak berair.
  • Mata ayam tidak berair.
  • Warna bulunya cerah dan tidak rontok.
  • Gerakannya lincah.

Keempat indikator tersebut harus dipenuhi agar kualitas daging ayam potong terjamin. Jika ada salah satu indikator yang tidak terpenuhi maka pemotongan ayam tidak bisa dilakukan.

c. Cek Keseimbangan Bobot Ayam

Proses pemotongan ayam bisa mulai dilakukan jika ayam sudah cukup umur dengan berat sekitar 2-3 kg. Ayam harus memiliki bobot sesuai standar yang berlaku agar stabilitas dan juga kualitasnya baik. Perlu diketahui jika bobot ayam akan menentukan nilai dan harga jualnya di pasaran.

2. Tahap Pemotongan Ayam

Ada beberapa tahapan proses pemotongan ayam
Sumber Gambar: Chickin.id

Setelah semua tahapan pertama selesai dilakukan, maka ayam yang memenuhi standar dan indikator yang berlaku sudah siap untuk dipotong. Sebelumnya Sahabat perlu untuk mempersiapkan alat potong yang tajam dan sudah di sterilisasi. Perhatikan juga kebersihan alat pemotong agar kualitas daging ayam tetap terjaga. Berikut beberapa proses pemotongan yang bisa dilakukan:

a. Penggantungan di Shackle

Posisi penggantungan ayam yang tepat yaitu kaki diatas, kepala di bawah dan leher menghadap pemotongan. Posisi ini dilakukan untuk memudahkan proses pemotongan. Proses penggantungan ayam tidak boleh lebih dari 2 menit sehingga harus segera dipotong.

Beberapa rumah potong ayam biasanya menyediakan corong lubang kecil untuk tempat kepala ayam saat tergantung. Tujuannya agar darah bisa terkumpul dalam satu wadah. Dengan begini maka akan memudahkan proses pengelolaan limbah.

b. Pemisangan (stunning

Proses pemisangan ini berarti ayam akan melewati bak stunning yang berisi air yang arus listrik dengan kekuatan kecil. Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan ayam dalam kondisi pingsan. Ayam yang pingsan akan bangun kurang lebih 1 menit setelahnya dan bisa langsung untuk dipotong.

Apabila ayam mati dalam proses pemisangan (stunning) maka proses pemotongan tidak bisa dilanjutkan karena sudah menjadi bangkai dan tidak layak untuk dikonsumsi.

c. Pemotongan 

Pada proses pemotongan akan memotong tiga saluran utama yaitu saluran pernapasan, saluran makan dan pembuluh darah. jika ketiga saluran utama tersebut tidak terputus maka ayam dianggap tidak halal. Untuk memastikan kehalalan ayam maka pemotong harus niat dan berdoa sesuai agama Islam.

d. Penirisan Darah

Setelah ayam  terpotong sesuai ketentuan, selanjutnya biarkan darah menetes minimal 5 menit untuk memastikan seluruh darahnya sudah keluar secara sempurna. Darah yang tidak keluar tentu akan mempengaruhi kualitas daging ayam karena mempercepat proses pembusukan. Proses penirisan darah juga dilakukan untuk memastikan ayam benar-benar sudah mati.

3. Pasca Pemotongan

Pasca proses pemotongan ayam ada beberapa hal yang harus diperhatikan
Sumber Gambar: Ayamkita.com

Tahapan terakhir dalam proses pemotongan ayam di RPA adalah tahapan pasca pemotongan. Berikut tahapan-tahapannya:

a. Pencelupan Air Panas (scalding)

Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan proses pencabutan bulu ayam. Perendaman ini dilakukan dalam suhu air di bawah 58 derajat celcius dan disesuaikan dengan jenis ayam yang dipotong.

b. Pencabutan Bulu (defeathering)

Semua bulu yang ada di tubuh ayam, mulai dari bulu halus dan kasar harus dicabut. Biasanya proses ini dilakukan secara manual. Ada juga yang melakukannya dengan menggunakan mesin khusus.

c. Pengeluaran Organ Dalam (evisceration)

Setelah bulu dicabut selanjutnya rongga badan dibuka untuk mengeluarkan semua organ yang ada di dalamnya. Rongga badan bisa dibuka dengan membuat irisan ke arah tulang dada ayam.

d. Penyiapan Karkas dan Pemotongan Karkas (castling)

Tahapan ini dilakukan untuk menentukan nilai jual daging ayam. Dalam melakukannya perlu dilakukan pengukuran untuk memisahkan dading karkas sesuai dengan produk yang diinginkan. 

e. Pengemasan (packaging)

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menjaga kualitas, kesegaran dan daya tahan gizi  daging ayam. Selain itu, juga bertujuan untuk melindungi daging karkas dari kemungkinan perubahan dalam daging selama proses distribusi maupun penjualan.

Kesimpulan

Nah itulah informasi lengkap tentang proses pemotongan ayam di RPA yang wajib diketahui. Diharapkan informasi diatas bisa membantu Sahabat mengetahui proses pemotongan ayam yang tepat dan sesuai ketentuan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close