Agar menghasilkan lele yang terbaik, Sahabat yang berniat menjalankan usaha ternak ini hendaknya paham mengenai konstruksi kolam lele tembok yang baik. Meski terkesan mudah, faktanya kolam akan sangat berpengaruh menentukan kesuksesan ternak lele. Kolam tembok sendiri merupakan kolam permanen yang dibangun dengan bahan utama pasir dan semen.

Banyak peternak lele yang memilih menggunakan kolam ini karena tahan bocor dan lebih awet daripada kolam terpal maupun kolam tanah. Untuk budidaya ikan lele dikolam ini cukup mudah namun, pembuatan kolam tembok memerlukan budget yang lebih. Nah untuk Sahabat yang ingin ternak lele dengan kolam tembok namun belum tahu caranya, maka tulisan ini sangat bermanfaat bagi Sahabat. Yuk simak!

Baca Juga:

Cara Budidaya Menggunakan Kolam Lele Tembok

Permintaan lele memang tergolong tinggi di Indonesia. Tidak heran jika usaha ternak lele sangat menjanjikan untuk dijalani. Jika berniat membuat kolam lele tembok untuk usaha ini, berikut adalah cara budidaya yang bisa Sahabat ikuti:

1. Persiapan Pembuatan Kolam

Persiapan pembuatan kolam lele tembok harus disiapkan dengan matang
Sumber : Suryakencanafarm.com

Langkah pertama adalah persiapan untuk membuat kolam lele tembok. Kolam ini terbuat dari campuran pasir, semen dan kerangka besi. Sahabat dapat menyesuaikan ukuran kolam sesuai dengan keinginan Sahabat. Tapi perlu diingat, saat pembuatan konstruksi kolam lele tembok pada bagian dasar kolam sebaiknya dibuat miring dari arah pemasukan air ke arah pengeluaran air.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan ketika menguras air kolam serta membersihkan endapan lumpur atau pakan. Selain itu buat juga kemalir atau parit pada bagian tengan kolam untuk memudahkan saat panen. Setelah konstruksi siap, diamkan selama beberapa hari sampai kering.

2. Pengeringan Kolam Lele Tembok

Pengeringan kolam lele tembok harus dilakukan dengan benar
Sumber : Suryakencanafarm.com

Setelah kolam lele tembok selesai dibangun, maka harus dipastikan bahwa kolam kering sempurna. Nantinya setelah kolam kering, baru kolam dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Caranya, yaitu dengan mengisi air kolam sebanyak separuh dari tinggi kolam kemudian masukkanlah beberapa pohon pisang. Kemudian biarkan pohon pisang mengapung di dalam kolam hingga membusuk.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan racun serta zat kimia yang ada dalam konstruksi kolam beton. Kolam beton yang langsung diisi air dan dimasukkan bibit ikan lele akan terasa panas bagi lele dan bisa mengakibatkan kematian. Menggunakan pohon pisang karena bisa menghilangkan racun yang ada pada kolam beton baru, jika telah 2 minggu dan pohon pisang telah membusuk, angkat dari kolam dan bersihkan air kolam. Kemudian keringkan kolam.

3. Pemupukan Kolam

Pemupukan kolam lele tembok juga harus dilakukan
Sumber : Radiolasithi.gr

Jika kolam lele tembok telah kering dan dibersihkan dari batang pohon pisang yang membusuk, selanjutnya Sahabat taburi dasar kolam dengan pupuk. Sahabat bisa menggunakan pupuk kompos, kotoran kambing, maupun kotoran sapi yang telah dicampur dengan tanah. Penaburan pupuk ini bertujuan menyiapkan tumbuhnya pakan alami bagi ikan lele seperti cacing kecil. Selain itu pemupukan juga berfungsi membunuh bibit penyakit serta meningkatkan PH tanah. Taburkan pupuk kompos hingga sekitar ketinggian 10 – 15 cm.

4. Pengisian Air

Pengisian air kolam lele tembok penting dilakukan
Sumber : Infoikan.com

Air diisi sekitar kira-kira 30 cm kemudian diamkan selama 3 hari. Setelah itu, tambah ketinggian air sekitar 90 -100 cm tergantung kedalaman kolam.

Nah, setelah selesai membuat kolam langkah selanjutnya yang Sahabat perlu lakukan yakni sebagai berikut :

a. Memilih Bibit Lele

Pilih bibit lele yang baik, memiliki ciri ciri gerakannya lincah, tidak ada cacat pada tubuhnya, sera kulitnya mengkilap tidak ada bercak dana ukuranya seragam.

b. Penebaran Bibit

Selanjutnya adalah penebaran bibit. Saat memasukkan ke dalam kolam jangan langsung dimasukkan semua ke dalam kolam karena lele perlu untuk beradaptasi. Suhu air dalam dirigen dana tempat bibit lele berbeda dengan suhu kolam. Jika memasukkan langsung lele bisa stress, maka masukkan lele beserta wadah ke dalam kolam biarkan 15 sampai 30 menit. Jangan paksa lele keluar, biarkan keluar dengan sendirinya.

c. Pemberian Pakan

Ikan lele tergolong karnivora dan pakan nya cukup mudah. Namun Sahabat harus memberikan pakan yang mengandung protein, vitamin, mineral dan gizi lainnya. saat masih bentuk bibit bisa diberikan pakan berupa pelet dalam bentuk butiran. Selain itu, pakan alami sudah ada alam kolam, seperti cacing kecil dan plankton-plankton.

Ketika sudah besar bisa diberi pelet dengan ukuran tubuhnya, untuk menghemat budget bisa berikan pakan campuran ikan rucah, bekicot cacah, campuran daun singkong dan pelet, atau campuran pelet dan bekatul.

d. Pemeliharaan

Agar lele tetap dalam kondisi baik, rutinlah untuk membersihkan endapan pakan yang ada di dasar kolam. Karena endapan pakan mengandung zat amonia yang bisa menyebabkan lele mati. Jika tercium bau busuk gantilah air kolam. Pasang strimin pelindung pada pipa atau pintu pemasukan dan pengeluaran, agar hama pemangsa lele tidak bisa masuk.

e. Panen

Jika telah melewati pemeliharaan selama 2,5 sampai 3 bulan. Lele telah siap dipanen. Gunakan alat pelindung tangan agar aman dari patilan lele. Kuras air kolam hingga menyisakan ketinggian air kurang lebih 10 cm dan mulai tangkap lele. Lele yang siap panen dalam satu gram berisi 5 sampai 9 ekor.

Kesimpulan 

Pada dasarnya, para peternak lele suka dengan bahan semen untuk pembuatan kolam lele karena bisa lebih awet, kuat, dan tahan lama. Cara budidaya di kolam lele tembok pun sebenarnya tidak sulit bahkan bagi para pemula. Yang terpenting adalah bagaimana cara untuk membuat kolam dengan baik agar lele bisa berkembang biak dengan lancar dan tidak ada hambatan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close