Kolam lele beton adalah salah satu metode yang dapat dipakai untuk budidaya ikan air tawar kesukaan masyarakat tersebut. Ikan dengan ciri kumis panjang tersebut memang dikenal sebagai lauk bagi sebagian besar orang Indonesia. Selain harganya terjangkau, ikan lele juga mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama protein.

Ikan lele juga mudah diolah menjadi masakan apa saja, bisa digoreng, dibakar, dimasak bumbu dan sebagainya. Tidak heran kalau makin banyak orang yang tertarik untuk melakukan budidaya ikan lele karena permintaannya yang cukup tinggi di pasar. Disamping itu, beternak ikan lele sendiri di rumah pastinya bisa menghemat uang belanja dan menjamin asupan gizi keluarga.

Lalu bagaimana cara budidaya di kolam beton untuk ikan lele? Serta seperti apa tips pemeliharaannya? Yuk, simak informasinya berikut ini!

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Beton

Banyak metode yang bisa dilakukan untuk ternak ikan lele, mulai dari kolam sederhana dari terpal hingga kolam beton. Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana cara budidaya ikan lele menggunakan kolam beton tersebut. Simak tahapan-tahapannya berikut ini.

1. Pembuatan Kolam Beton

Beberapa kolam lele beton yang sudah dibuat
Sumber : Pertanianku.com

Langkah awal tentunya membuat kolam beton yang akan digunakan untuk memelihara ikan lele. Kolam beton membutuhkan kerangka dari besi agar memiliki kekuatan yang bagus. Selain itu, tentukan juga berapa ukuran kolam beton yang diinginkan. Pada umumnya, kolam beton untuk lele adalah sekitar 9m2 – 30m2.

Kolam lele beton tidak perlu dibuat dengan ukuran yang terlalu besar agar lebih mudah dalam melakukan pengontrolan airnya. Karena pada prinsipnya, kunci dari keberhasilan ternak lele adalah teknik pengairan yang dilakukan dengan benar.

Buat kolam dengan posisi agar miring supaya lebih mudah untuk membersihkannya dari endapan. Kolam juga harus dilengkapi dengan paralon sebagai saluran masuk dan keluarnya air. Setelah kolam beton selesai dibuat, masukkan batang pisang dan biarkan mengapung dan membusuk.

Tujuannya adalah untuk sterilisasi kolam beton sebelum digunakan. Setelah sekitar 2 minggu, keringkan kolam dan taburi pupuk kompos untuk mempersiapkan tempat perkembangbiakan pakan alami ikan lele. Isi kolam dengan air sekitar 75% dari tingginya saja, misalnya tinggi kolam 120 cm cukup isi air sekitar 80 cm hingga 1 liter.

2. Pemilihan dan Penebaran Bibit Lele

Bibit lele yang siap diterbarkan ke kolam lele beton
Sumber : Kampustani.com

Setelah kolam jadi dan siap digunakan untuk budidaya lele, saatnya memasukkan bibit ikan ke dalamnya. Pilihlah bibit ikan lele yang bagus dengan ciri tidak ada cacatnya, tidak ada bercak, gerakannya lincah, warnanya mengkilap dan ukurannya relatif sama atau seragam. Bibit ikan yang bagus juga akan menghasilkan panen berkualitas nantinya.

Bibit lele yang sudah disiapkan harus segera disebarkan ke dalam kolam, hanya saja harus dilakukan dengan hati-hati. Lele mudah stres dan bisa menyebabkannya mati. Cara menabur bibit lele yang benar yaitu masukkan dulu ke dalam ember, baru kemudian ember tersebut digunakan untuk memasukkan bibit ikan ke dalam kolam.

Jangan menuangkan ember berisi bibit ikan, tetapi tunggulah hingga ikan-ikan kecil tersebut keluar dengan sendirinya dari ember. Miringkan sedikit ember berisi bibit tersebut di dalam kolam, maka ikan-ikan sudah keluar sendiri dan menyebar di dalam kolam.

3. Pemberian Pakan Ikan Lele

Pakan ikan lele siap ditaburkan ke kolam lele beton
Sumber : Aquaponics.africa

Agar bibit ikan bisa berkembang dengan baik pastinya harus diberikan makanan yang tepat. Pemberian pakan ikan lele ini juga memiliki teknik tersendiri. Meskipun sejak awal pembuatan kolam telah dipersiapkan tempat tumbuh plankton sebagai pakan alaminya, namun itu saja tidak memenuhi kebutuhan ikan lele.

Ikan lele dalam kolam beton memerlukan tambahan makanan yang akan membantu perkembangannya dan membuatnya tumbuh dengan baik. Jenis pakan ikan lele dibagi menjadi 2, yaitu pakan alami seperti bekicot, ikan rucah, bekatul ataupun daun singkong. Jenis yang lainnya adalah pakan pelet buatan pabrik.

Secara umum, kebutuhan harian makanan ikan lele adalah sekitar 3% – 6% dari bobot tubuhnya. Tetapi saat menjelang masa panen, kurangilah porsi makan hingga hanya sekitar 3% saja dari beratnya. Frekuensi pemberian pakan lele yaitu 3-4 kali sehari.

Pemeliharaan dan Perawatan Ikan Lele

Ikan lele yang besar dan berkualitas
Sumber : Lifestyle.okezone.com

Ikan lele harus dirawat dengan cara yang benar kalau menginginkan hasil panen yang bagus dan melimpah. Cara pemeliharaan dan perawatan ikan lele sebenarnya tidak terlalu sulit. Pada dasarnya, lele adalah jenis ikan yang sensitif terhadap kandungan amonia di dalam air.

Sehingga, tips untuk memelihara dan merawat ikan lele di kolam beton adalah rajin membersihkannya. Segera bersihkan kolam jika sudah muncul bau yang tidak sedap atau bau busuk. Bersihkan dan buang sepertiga air kolam pada bagian bawah tempat terjadinya pengendapan sisa-sisa makanan.

Gantilah air kolam dengan yang baru dan bersih. Hal ini sangat penting karena sisa-sisa makanan yang dibiarkan begitu saja akan menyebabkan munculnya bau yang tidak disukai lele bahkan bisa menyebabkannya mati.

Kesimpulan

Budidaya ikan lele bisa menggunakan berbagai jenis kolam, salah satunya adalah kolam dari beton. Pembuatan kolam lele beton tidaklah sulit begitu juga dengan cara pemeliharaannya. Budidaya ikan lele di kolam beton menjadi metode yang tepat untuk Sahabat yang tidak memiliki lahan cukup luas. Pastikan kolam beton dilengkapi kerangka besi agar lebih kuat.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close