Sebelum memulai usaha ternak ayam, maka hal penting yang tidak bisa sahabat lewatkan adalah memahami jenis ayam yang akan diternakkan. Pasalnya, ada jenis-jenis ayam di Indonesia yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Nantinya sahabat bisa memilih jenis tersebut sesuai preferensi dan kebutuhan. Lantas, apa saja jenisnya?
Baca Juga:
Jenis-Jenis Ayam di Indonesia Paling Laris
Dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat akan daging ayam, maka banyak pebisnis pemula yang mulai terjun ke bisnis ini. Sebagai referensi untuk menemukan jenis ayam manakah yang akan diternak, maka di bawah ini telah kami rangkum berbagai jenis-jenis ayam di Indonesia:
1. Ayam Broiler
Disebut juga sebagai ayam potong, ayam broiler memiliki ukuran yang lebih besar dan sedikit berisi. Jenis ayam ini memang diternakkan untuk selanjutnya dikonsumsi dan bisa dipanen dalam waktu yang singkat, yakni 40 hari saja.
Proses pemeliharaan ayam broiler ini dilakukan dengan menambahkan nutrisi dan vitamin lewat suntikan atau pakan. Dikarenakan tujuan utamanya yakni untuk memperbanyak produksi dagingnya.
Pada umumnya, ayam broiler lebih ramai dijual di pasar swalayan daripada pasar tradisional. Di samping itu, ayam ini juga menjadi pilihan utama pebisnis makanan sebab dagingnya yang padat dan banyak.
2. Ayam Petelur
Ayam petelur adalah jenis ayam yang sengaja diternakkan lalu diambil telurnya. Umumnya, ayam petelur bisa menghasilkan telur dalam jangka waktu tertentu. Setelah ayam petelur ini tidak produktif lagi untuk menghasilkan telur, kira-kira setelah usia 12–18 bulan, maka disembelih dan dikonsumsi. Ciri khas dari ayam petelur yakni terdapat bagian yang besar di perut, seperti berlemak dan kulit serta kakinya berwarna kuning.
3. Ayam Organik
Ayam organik ini biasanya mempunyai sertifikat organik resmi dari lembaga tertentu. Itulah yang membuat harganya sedikit lebih mahal. Adapun untuk kata organik yang melekat pada ayam menandakan bahwa pakan yang diberikan selama ternak itu adalah sehat dan bebas bahan kimia. Begitupun dengan alat pemotong dan pembersihnya.
Nah, kelebihan dari ayam organik yakni memiliki kadar nutrisi yang lebih tinggi, membantu memelihara kesehatan tubuh, dan bebas bakteri jahat. Sehingga, untuk sahabat yang diet, cocok banget nih pakai ayam organik.
4. Ayam Kampung
Dibandingkan ayam broiler, ayam kampung memang jauh lebih kecil. Lalu, warna dagingnya juga lebih gelap dan tekstur lebih alot daripada broiler. Sebab, keduanya punya lingkungan biakan yang berbeda. Namun, pada umumnya, peternak ayam kampung lebih memilih untuk membiarkan jenis ayam ini tumbuh dengan alami agar menjaga kualitasnya.
Hal ini dikarenakan, dengan pertambahan nutrisi dapat membuat tekstur dan kualitas dagingnya berubah, sekalipun pertumbuhannya jadi lebih cepat. Akan tetapi, ini adalah jenis pertumbuhan ayam yang tak diinginkan oleh peternak manapun. Waktu yang diperlukan untuk proses pemeliharaan ayam kampung adalah 3–5 bulan. Sebab itulah, ayam tersebut banyak didistribusikan ke pasar-pasar tradisional.
5. Ayam Pejantan
Nah, ada lagi nih namanya ayam pejantan. Jenis ayam ini berasal dari telur ayam petelur dengan kelamin jantan saat menetas. Untuk ciri-cirinya kurang lebih seperti ayam kampung, yaitu tekstur dagingnya padat dan rendah lemak. Akan tetapi, bedanya dengan ayam kampung, jenis ini sedikit lebih pendek.
Ayam pejantan memang hanya dagingnya yang bisa dimanfaatkan. Itu sebabnya harga ayam pejantan di pasaran biasanya lebih rendah daripada jenis ayam pada umumnya. Tertarik untuk beli ayam pejantan juga?
6. Ayam Probiotik dan Prebiotik
Apabila sahabat khawatir akan kandungan kolesterol yang tinggi pada daging ayam, maka lebih baik memilih ayam probiotik. Sebab, untuk makannya sendiri berasal dari mikroorganisme baik. Contohnya Bifidobacterium, Lactobacillus, Saccharomyces cerevisiae, dan Aspergillus oryzae. Nah, ini pakan untuk jenis ayam probiotik.
Smeentara itu, ayam prebitoik akan ditambahkan oligosakarida ke dalam pakannya. Probiotik berperan untuk mengurangi risiko kolonisasi usus yang dapat merembet jadi infeksi pada ayam. Sehingga, perkembangannya jauh lebih baik dan sehat.
7. Ayam Herbal
Ayam herbal merupakan jenis ayam yang diberikan bahan dasar rempah-rempah. Biasanya rempah yang digunakan adalah temulawak, brotowali, dan jahe. Tujuannya yakni untuk membantu menyembuhkan dan menyehatkan ayam agar tumbuh kembangnya lebih lancar tanpa harus menggunakan bahan kimia. Dengan harapan, kualitas hasil dagingnya lebih baik.
8. Ayam Pelung
Terakhir, ada ayam pelung yang berasal dari Jawa Barat. Ayam ini punya karakteristik yang sangat unik, yakni mempunyai suara yang amat merdu saat berkokok. Meskipun ayam pelung berpotensi dijadikan sebagai ayam pedaging. Akan tetapi, pada kenyataannya, banyak masyarakat yang memilih menjadikan ayam pelung sebagai ayam hias.
Kesimpulan
Pada dasarnya, ada banyak jenis-jenis ayam di Indonesia yang bisa sahabat temui di pasaran. Saat memilih tempat penjual ayam berkualitas, pastikan untuk melihat apakah tempatnya bersih atau tidak, kondisi ayam (pucat atau cerah), bau ayam, dan harga. Dengan menentukan jenis yang tepat dan memilih tempat terbaik untuk membelinya, sahabat pun bisa mendapatkan ayam yang sehat untuk kebutuhan ternak.