Hijauan adalah pakan utama untuk berbagai hewan ternak seperti sapi. Bahkan, porsi konsumsinya mencapai 70%. Kebutuhan pakan ini semakin bertambah seiring pesatnya pertumbuhan hewan ternak. Contoh hijauan yang sangat populer di kalangan ternak adalah rumput pakchong dan odot. Simak ulasan rumput pakchong vs odot agar tahu mana pakan terbaik untuk ternakmu.

Baca Juga :

Mengenal Rumput Pakchong

Kenali apa itu rumput pakchong agar memahami rumput pakchong vs odot
Sumber Gambar: Starfarm.co.id

Tahukah Sahabat kalau ternyata rumput pakchong adalah hasil persilangan dari rumput gajah dan Pearl millet, lho. Pertumbuhannya bahkan sangat bagus di lokasi manapun. Namun, untuk perkembangannya akan lebih baik di tanah yang kaya dengan bahan-bahan organik.

Karakteristik yang khas dari rumput pakchong adalah bagian daun dan batangnya sama sekali tidak ditumbuhi oleh bulu halus. Untuk tingginya bisa mencapai 5 m dan bisa hidup hingga usia 9 tahun.

Karena usianya yang panjang tersebut, membuat Sahabat hanya perlu sekali waktu saja menanamnya. Setelah itu, bisa dinikmati hasil keuntungan penjualan rumput ke berbagai peternak.

Masih sedikit petani yang mengembangkanbiakkan rumput pakchong, padahal potensi keuntungannya sangatlah besar. Hanya saja, bibitnya hingga kini masih sulit ditemukan.

Itulah kenapa masih banyak yang tidak tahu dengan rumput pakchong.

Apabila bibitnya sudah ada dan ingin membudidayakannya, maka perhatikan persiapan lahannya. Sahabat harus memastikan bahwa pakchong tumbuh di tanah dengan kandungan unsur hara yang merata agar nutrisi yang diperoleh setiap bibit pun merata. Jika perlu tambahan pupuk sangkar agar nutrisi tanah tercukupi.

Proses pemanenan rumput pakchong harus dilakukan tepat waktu. Sebab jika terlambat, rumputnya bisa mengeras hingga membuat kandungan gizinya jadi menurun drastis. Tentu saja, ini akan mempengaruhi kesehatan hewan ternak yang diberikan pakan tersebut.

Mengenal Rumput Odot

Kenali rumput odot untuk memahami bedanya rumput pakchong vs odot
Sumber Gambar: Usahaapapun.com

Odot, yang disebut juga sebagai rumput gajah mini adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh ketika musim kemarau datang. Nah, pertama kalinya rumput jenis ini ditemukan di Georgia Lalu dikembangkan di Florida oleh Dr. Mott bersama Koleganya.

Disebut sebagai rumput gajah mini lantaran tinggi, panjang, dan lebarnya jauh lebih kecil daripada rumput gajah pada umumnya. Bahkan, ada yang menyebut rumput odot sebagai rumput gajah duduk karena seperti gajah sedang duduk.

Untuk mengenali seperti apa rumput odot, Sahabat bisa tandai dengan ciri-ciri berikut ini:

  • Tingginya maksimal 1 meter dengan batang tetap pendek sekalipun saat berbunga.
  • Jarak antara ruas 2–4 cm.
  • Daunnya cenderung lebih banyak daripada rumput gajah.
  • Batang agak gemuk.
  • Daun berbulu halus.

Rumput odot termasuk jenis tanaman yang tidak cocok ditanam pada lahan yang kondisinya terlalu basah dan tergenang air. Ia tidak mampu berkembang secara maksimal juga di lahan terlalu rindang. Sebab butuh sinar matahari yang banyak untuk perkembangannya.

Perkembangbiakan odot sendiri bisa dilakukan secara vegetatif, yaitu menggunakan sistem percabangan. Untuk pemotongan cabang tersebut bisa dengan alat tajam agar batang tidak ikut terluka.

Sementara itu, untuk usia panennya dilakukan pada 70–80 hari. Ciri-cirinya dapat dikenali dengan ruas batang yang sudah mencapai ukuran 15 cm. Lalu, untuk usia panen selanjutnya lebih singkat sekitar 35–45 hari saja. Namun itu panen di musim hujan. Saat musim kemarau mungkin lebih lama yaitu 40–50 hari.

Rumput Pakchong vs Odot

Ada beberapa perbedaan rumput pakchong vs odot
Sumber Gambar: Agri.kompas.com

Nah, kali ini kami akan membuat review rumput pakchong vs odot berdasarkan beberapa sisi. Jadi, Sahabat bisa sesuaikan dengan kebutuhan pakan masing-masing ternak. Sebab, setiap ternak punya kebutuhan pakan berbeda untuk tubuhnya.

1. Nutrisi

Nutrisi adalah asupan harian yang mesti dicukupi oleh peternak hewan agar ternak selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Pemilihan nutrisi harus mempertimbangkan berapa asupan yang diperlukan ternak setiap harinya.

Nutrisi bisa berupa protein, mineral, karbohidrat, dan lemak. Dalam rumput pakchong, kandungan proteinnya cenderung lebih tinggi dibandingkan odot.

Untuk rumput pakchong sendiri terdiri dari 16,45% protein kasar. Sedangkan, odot hanya 11,6% saja. Bahkan protein odot ini jauh lebih rendah daripada rumput taiwan.

2. Kapasitas Produksi

Perbedaan lainnya bisa dilihat dari kapasitas produksinya setiap tahun. Karena kebutuhan pakan sangat banyak di berbagai daerah, tentu Sahabat harus memastikan bahwa suppliernya juga bersedia memberikan semua kebutuhan tersebut.

Untuk kapasitas produksi rumput pakchong lebih unggul daripada odot. Kapasitas produksinya per tahun dapat mencapai 600 ton untuk per hektar. Sementara itu, odot hanya mencapai 350 ton per hektar setiap tahunnya.

Produktivitas rumput pakchong yang tinggi jauh lebih baik. Sebab, jika ternak sudah cocok dengan pakan lainnya tapi produktivitas rendah, bisa saja memengaruhi kualitas hidupnya.

Kesimpulan

Itulah ulasan singkat tentang rumput pakchong vs odot. Kira-kira pakan mana nih yang lebih disukai untuk pakan ternakmu di rumah? Pertimbangkan kebutuhan nutrisi ternakmu juga ya!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close