Cara Ternak Jangkrik dari Awal sampai Sukses

Jangkrik adalah salah satu jenis serangga yang punya nilai ekonomis cukup tinggi. Sebab, ada banyak orang yang mencarinya untuk pakan hewan peliharaan. Inilah yang kemudian membuat permintaan jangkrik selalu tinggi. Cara ternak jangkrik juga sebenarnya tidak terlalu sulit, bahkan para pemula pun bisa melakukannya asalkan tau ilmunya. Supaya lebih jelas, inilah cara melakukan ternak jangkrik yang bisa Sahabat simak.

Baca juga:

Cara Ternak Jangkrik Step by Step

Ada banyak hal yang harus Sahabat perhatikan ketika ingin melakukan ternak jangkrik. Diantaranya adalah:

1. Menentukan Lokasi

Salah satu cara ternak jangkrik adalah menentukan lokasinya
Sumber : Arenahewan.com

Perlu Sahabat tahu, jangkrik sendiri sangatlah menyukai lokasi yang tenang, teduh, dan sunyi. Di samping itu, ia juga menyukai tempat dengan sirkulasi udara yang baik juga. Oleh karena itu, ada baiknya untuk peternak menghindari lokasi yang terlalu ramai dan bising, seperti jalan raya dan pasar.

Dikarenakan jangkrik memang cenderung nyaman di lingkungan yang jauh dari berbagai aktivitas manusia. Dalam mendesain ruangan untuk jangkrik, sebaiknya tidak boleh terpapar akan sinar matahari secara langsung.

2. Siapkan Kandang

Cara ternak jangkrik selanjutnya siapkan kandang
Sumber : Gdm.id

Adapun kandang khusus budidaya jangkrik dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti triplek atau kardus papan. Umumnya menggunakan desain seperti peti, yang mana terbuat dari tripleks atau papan dengan tulangnya dari kayu reng atau kayu kaso. Peti yang dibuat kira-kira berukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 30–40 cm.

Tempelkanlah lem di setiap sambungan serta sudut peti supaya jangkrik yang baru saja menetas tidak bisa keluar melalui celah sambungan. Hal tersebut juga menimbang ukuran jangkrik yang baru menetas amatlah kecil. Sehingga, besar kemungkinan untuk keluar dari sarangnya.

Sementara itu, permukaan di bagian atasnya harus dapat dibuka tutup menggunakan engsel. Di sisi muka dan belakang, berikan lubang ventilasi kira-kira 50 cm x 7 cm dengan posisi lubang hingga 10 cm dari atas. Untuk bagian ventilasinya, tutuplah menggunakan kasa kawat berukuran halus, supaya jangkrik kecil tidak kabur. Jangan lupa juga untuk memasang kaki-kaki di keempat sudut peti, kira-kira 10 cm.

Setelah itu, tempatkan mangkuk yang sudah diisi air ataupun cairan lainnya untuk mencegah adanya hama, seperti semut yang masuk ke kandang.  Di samping itu, pastikan untuk kondisi kandang Sahabat sudah jauh dari berbagai binatang pengganggu. Saat musim kemarau tiba, kontrollah kelembaban dengan baik. Pengontrolan bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan ataupun menutup kandang menggunakan karung goni basah.

3. Memulai Pembibitan

Pembibitan menjadi salah satu cara ternak jangkrik yang wajib diperhatikan
Sumber : Hot.liputan6.com

Setelah mempersiapkan kandang, maka cara ternak jangkrik selanjutnya adalah memulai pembibitan. Dalam memilih bibit jangkrik, pastikan bibitnya masih sehat, tidak cacat, dan tidak sakit. Umurnya pun harus berkisar 10–20 hari. Untuk calon induk jangkrik yang baik yaitu jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas.

Dikarenakan mempunyai ketahanan tubuh lebih baik. Akan tetapi, bibirnya pun dapat dibeli dari toko pakan yang memang menyediakan pakan hidup. Sahabat perlu tahu bagaimana cara membedakan jangkrik betina dan jantan, salah satunya dengan ekornya. Pada jangkrik betina mempunyai 3 helai ekor. Sementara, jangkrik jantan hanya dua helai ekor saja.

4. Mengawinkan Jangkrik

Mengawinkan jangkrik penting dilakukan saat melakukan cara ternak jangkrik
Sumber : Dictio.id

Setelah itu, mulailah tahap mengawinkan jangkrik. Sahabat harus memisahkan jangkrik yang akan dibesarkan dan dikawinkan. Lalu, kondisi kandangnya pun harus dibuat mirip seperti habitat jangkrik di alam. Untuk bagian dindingnya, bisa Sahabat olesi dengan tanah liat, semen putih, dan diberi daun kering (daun jati, serutan kayu, dan daun pisang).

Saat mengawinkan jangkrik, harusnya dari spesies yang sama. Apabila indukan jantan dan betinanya beda spesies, maka tidak akan terjadi perkawinan tersebut. Saat mengawinkan jangkrik, masukkanlah induk jantan dan betina dengan perbandingan 2:10. Saat mengawinkannya, siapkanlah bak pasir sebagai tempat jangkrik bertelur. Sepanjang masa perkawinan, umumnya jangkrik jantan cenderung mengeluarkan suara derik terus-terusan.

5. Penanganan Jangkrik yang Bertelur

Cara ternak jangkrik yang terakhir adalah penanganan jangkrik yang bertelur
Sumber : Jualtelurjangkrik.com

Tahukah Sahabat kapan telur jangkrik akan menetas? Kira-kira setelah 7–10 hari setelah perkawinannya. Jadi maksimal setelah 5 hari induk betina bertelur, mulailah untuk memisahkan telur tersebut. Ini untuk mencegah supaya induk tidak memakan telurnya sendiri. Oleh sebab itulah, harus segera ditangani dengan baik.

Sahabat kemudian bisa memindahkannya ke kandang penetasan telur yang mana sekaligus dilakukan pembesaran anakan. Nantinya, warna telur yang sudah dibuahi berubah dari bening ke keruh. Kira-kira 4–6 hari setelahnya, maka telur jangkrik mulai menetas.

Jika sudah menetas, artinya Sahabat sudah siap untuk panen jangkrik. Sebenarnya dalam memanen jangkrik ini ada dua jenis yang bisa dipanen, yaitu jangkrik dewasa dan telur jangkrik. Umumnya, peternak akan menjual telur jangkrik lebih mahal daripada jangkriknya. Biasanya dijual kepada peternak jangkrik pembesaran.

Kesimpulan

Itulah cara ternak jangkrik yang bisa Sahabat jadikan referensi. Pada dasarnya, jangkrik memang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena permintaannya yang tinggi. Banyak hewan ternak yang mengkonsumsi jangkrik. Cara untuk beternak jangkrik pun tidak terlalu sulit. Mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, mengawinkan jangkrik, hingga panen jangkrik.

Sharing Is Caring:

Leave a Comment