Budidaya udang vaname di kolam terpal bisa dicoba untuk siapa saja yang ingin memulai bisnis ini. Udang vaname ini sendiri cukup banyak diminati di pasaran sehingga ide untuk ternak udang ini sangat disarankan. Penghasilan yang didapatkan bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun sebelum memulainya cari tahu dulu informasi budidaya udang vaname di kolam terpal berikut ini. 

Baca Juga:

Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal

Dalam membudidayakan udang vaname perlu memperhatikan beberapa poin penting terutama untuk yang menggunakan media kolam terpal. Ini dia hal-hal penting agar ternak udang vaname di kolam terpal bisa berhasil.

1. Pesiapkan Lokasi

Lokasi terbaik untuk kegiatan budidaya ini harus diusahakan berupa lahan yang datar dan tidak dekat dengan pohon
sumber gambar: Gdm.id

Untuk bisa berhasil beternak udang vaname di kolam terpal yang perlu dilakukan pertama kali adalah mencari lokasi yang sesuai. Lokasi terbaik untuk kegiatan budidaya ini harus diusahakan berupa lahan yang datar dan tidak dekat dengan pohon agar nanti kolam terpalnya tidak mudah rusak atau sobek.

Kolam terpal ini sendiri ada yang di atas permukaan tanah dan bisa juga di bawah permukaan tanah. Pada kolam terpal yang ada di atas permukaan tanah enaknya tidak perlu menggali dulu dan ini cocok pada lokasi yang sumber airnya rending. Derajat tanah yang datar dan tanah berpasir juga lebih baik menggunakan jenis kolam terpal di atas permukaan tanah. 

Kerangka yang bisa digunakan untuk kolam terpal tersebut bisa menggunakan bambu, pipa baja ringan, kayu, serta batu bata. Sementara untuk kolam yang di bawah permukaan tanah perlu menggali tanah dulu dan cocok untuk menghemat air serta mencegah berbagai organisme yang bisa menjadi sumber penyakit udang. 

Kerangka pada kolam terpal yang letaknya dibawah permukaan tanah bisa menggunakan besi, kayu, bambu, maupun batu bata. Kolam yang letaknya di bawah permukaan tanah suhunya jauh lebih stabil daripada yang letaknya di atas.

2. Pembersihan Hama Tanah

Jika sudah menentukan lokasi dan jenis kolamnya seperti apa maka selanjutnya melakukan pembersihan hama tanah sebelum kolam dibuat
sumber gambar: Gdm.id

Jika sudah menentukan lokasi dan jenis kolamnya seperti apa maka selanjutnya melakukan pembersihan hama tanah sebelum kolam dibuat. Hama tanah ini bisa merugikan udang serta dapat menjadi penyebab utama gagal panen. Untuk bisa memutus siklus hama maka perlu melakukan pengeringan untuk dasar kolamnya. Pengeringan ini pun bisa menghilangkan gas beracun pada dasar kolam.

3. Pemilihan Ukuran dan Bentuk 

lahan kecil bisa dengan membuat kolam terpal dengan ukuran 10 x 5 meter
sumber gambar: kolamterpal.net

Untuk selanjutnya ada pemilihan bentuk serta ukuran kolam terpal yang akan dibuat dalam budidaya udang vaname. Ukuran dan bentuk bisa disesuaikan dengan perkembangan budidaya itu sendiri. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan ukuran lokasi yang sudah dipilih. Untuk lahan yang luas bisa diisi beberapa kolam terpal. Namun lahan kecil bisa dengan membuat kolam terpal dengan ukuran 10 x 5 meter.

Bentuknya sendiri bisa memilih bentuk bulat atau kotak. Pada kolam yang berbentuk bulat ini biasanya lebih mudah dalam hal pemasangan. Pertumbuhan udang juga lebih maksimal. Bahkan proses panen pun jauh lebih mudah serta resiko kematian udang juga rendah.

Sementara untuk kolam yang berbentuk kotak, harganya memang jauh lebih murah daripada kolam bulat. Namun volume air kolamnya lebih maksimal. Kolam dengan bentuk ini bisa dibuat berjajar dan berdekatan jadi lebih hemat lahan atau tempat. 

4. Pengisian Air

Dalam budidaya udang vaname di kolam terpal, pengisian air ini harus dilakukan secara bertahap
sumber gambar: I2.wp.com

Setelah tahu bentuk dan ukuran kolam terpal yang akan digunakan dalam ternak udang vaname, maka selanjutnya adalah soal pengisian air. Dalam budidaya udang vaname di kolam terpal, pengisian air ini harus dilakukan secara bertahap. 

Kolam terpal yang baru dapat diisi air lalu dibiarkan selama 1 hingga 2 minggu dulu. Guna mendiamkan air tersebut adalah untuk menghilangkan bau karet, lem, atau bahan kimia dengan bau menyengat dari terpal tersebut. 

Setelah 2 minggu air bisa dibuang dan diganti dengan air bersih yang baru. Lalu diamkan lagi beberapa hari sampai ada fitoplankton pada kolam terpal.  Kolam yang sudah digunakan bisa dikuras minimal 2 bulan sekali. Ini untuk menjaga kualitas air dan kebersihan kolam terpal itu sendiri. 

5. Fermentasi Kolam

kolam perlu difermentasikan dulu dengan probiotik serta ditambah dengan garam agar air menjadi payau
sumber gambar: Tanilogic.com

Kolam yang sudah diisi air dapat diisi dengan bibit udang terbaik yang sudah disiapkan. Namun sebelum itu kolam perlu difermentasikan dulu dengan probiotik serta ditambah dengan garam agar air menjadi payau. Udang vaname jadi lebih cepat beradaptasi karena air payau sesuai dengan habitat aslinya. 

Selain itu tambahkan juga pada bagian luar lapisan terpal untuk mencegah kebocoran. Fungsi lainnya adalh melindungi udang dari hujan agar air tanah tidak sampai merubah air payau di dalam kolam.

6. Melakukan Perawatan Terpal

Perawatan kolam terpalnya sendiri bisa dilakukan setiap 2 hari sekali tergantung cuacanya
sumber gambar: Radarbromo.jawapos.com

Perawatan kolam terpalnya sendiri bisa dilakukan setiap 2 hari sekali tergantung cuacanya. Pembersihan terpal dengan sikat serta air bersih perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kolam. Selain itu lakukan juga penyemprotan HCL dengan konsentrasi rendah untuk menghilangkan kerak. 

Perawatan ini penting karena bisa mencegah kebocoran kolam serta memperpanjang waktu pemakaian. Lakukan juga penjemuran untuk mensterilisasi terpal sehingga mikroorganisme yang tersisa bisa mati. Lakukan penjemuarn selama 7 hari atau tergantung dengan intensitas matahari. 

Kesimpulan

Itu dia sedikit ulasan tentang budidaya udang vaname di kolam terpal yang perlu diketahui. Budidaya udang vaname ini cukup mudah dilakukan terutama bagi pemula. Semoga ulasan ini bermanfaat dan menginspirasi.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close