Sahabat pernah dengar ayam berak darah? Jika belum, pelajari disini. Saat beternak, maka diperlukan kesabaran penuh agar tetap menghasilkan kualitas ternak yang bagus. Kualitas ternak yang kurang bagus mungkin saja dipengaruhi oleh penyakit yang dimilikinya. Misalnya, ayam berak darah akibat terdampak oleh pencemaran lingkungan sekitar.

Baca Juga :

Apa Penyebab Berak Darah pada Ayam?

Ada beberapa penyebab ayam berak darah
Sumber Gambar: Chickin.id

Saat ayam berak darah, kondisi ini dikenal sebagai koksidiosis, merupakan penyakit parasiter yang terjadi di dalam sistem pencernaan ayam. Penyebabnya biasanya karena infeksi protozoa dari genus Eimeria dengan keluarga Eimeriidae.

Penyakit ini bisa saja dialami oleh ayam dengan usia berapapun. Namun, lebih rentan saat memasuki usia 2–3 minggu (ayam pedaging) dan 3–8 minggu (ayam petelur).

Tempat yang ayam menggunakan litter seringkali menjadi awal kemunculan dari kasus berak darah pada ayam ini. Litter atau sekam merupakan bahan yang berfungsi sebagai alas kandang ayam yang memiliki kemampuan menyerap air sangat bagus.

Sementara itu, sistem kandang baterai tidak terlalu memiliki risiko yang besar terkena infeksi ini. Bisa disebut jarang terkena infeksi.

Bentuk dari sistem kandang baterai berupa susunan baris disertai kolom yang mana lebih identik ditumpuk. Jenis kandang ini memang tak asing sebab peternak ayam petelur sudah sering menggunakannya.

Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut adalah penyebab ayam berak darah yang berasal dari spesies eimeria. Perhatikan lokasi yang paling sering menjadi sasaran infeksinya.

1. Eimeria Praecox dan Eimeria Acervulina

Pertama, ada jenis eimeria praecox dan eimeria acervulina yang menyerang bagian duodenum atau bagian atas usus halus. Seringkali, tanda-tanda infeksi di bagian ini ditandai dengan perdarahan.

2. Eimeria Brunetti

Eimeria Brunetti adalah spesies eimeria lainnya yang akan menyebabkan terjadinya infeksi di daerah bagian bawah usus halus, rectum, sekum, dan kloaka. 

3. Eimeria Tenella

Spesies ini biasanya akan mengakibatkan pendarahan pada bagian usus ayam. Sebab menyerang usus buntu (sekum). Alhasil, untuk mencegah peradangan pada usus buntu, maka harus segera dilakukan tindakan medis.

4. Eimeria Mitis

Jika sebelumnya cenderung menyerang usus buntu saja, Eimeria Mitis justru lebih berbahaya. Ini dikarenakan spesies tersebut ternyata akan menyerang semua bagian usus daripada spesies lainnya.

5. Eimeria Maxima dan Eimeria Necatrix

Lain halnya dengan spesies eimeria maxima dan eimeria necatrix yang justru menyebabkan bintik-bintik hitam atau putih di sekitar bagian usus halus. Hal ini disebabkan infeksi terjadi pada bagian tengah usus halus (jejunum).

Cara Mengatasi Berak Merah Ayam

Ada beberapa obat ayam berak darah yang bisa dicoba
Sumber Gambar: Tokopedia.com

Pada dasarnya, setiap ayam yang mengalami berak merah akan mempunyai gejala berbeda. Namun, ada juga beberapa yang sama.

Meskipun demikian, umumnya yang timbul seperti bulu-bulu kusut, nafsu makan menurun, tubuh menggigil kedinginan, diare, dan sayap tergantung.

Tanda-tanda lainnya bisa berupa pertumbuhan ayam yang mulai melambat. Nah, jika ayam sudah kondisi mati, biasanya tampak adanya pembengkakan di bagian usus ayam yang terinfeksi tersebut.

Adapun jenis obat yang bisa membantu mengatasi berak merah pada ayam ini adalah obat ayam therapy. Aturan penggunannya adalah 1 g per 1 L air. Setelah itu, pemberian dilakukan hingga 3 hari berturut-turut.

Apabila gejala yang dialami ternak cukup banyak, maka waktu penggunannya bisa diperpanjang hingga 7 hari.

Selain mengatasi ayam berak merah, ternyata juga dapat menyembuhkan penyakit berak hijau (kolera), radang persendian (synovitis), korisa atau SNOT (muka bengkak, pilek), dan pullorum (berak kapur & kedinginan).

Cara Mencegah Terjadinya Berak Merah Ayam

Ada beberapa cara mencegah ayam berak darah
Sumber Gambar: Youtube.com

Berak merah ayam bisa saja terjadi karena peternak sangat lalai dengan sekitarnya. Penyebab ini termasuk salah satu yang paling sering ditemui. Alhasil, menimbulkan gejala berak merah.

Oleh karena itu, kamu bisa lakukan teknik pencegahan seperti di bawah ini. Tidak hanya mampu menghindari penyakit ini, tetapi juga penyakit yang biasa dialami oleh ternak ayam pada umumnya.

  1. Membersihkan area di lantai kandang. Kamu bisa siram dengan air bersih secara berkala. Ini untuk mencegah adanya kotoran yang menempel pada bagian kandang. Membersihkan dengan detergen juga menjadi salah satu cara efektif.
  2. Membuat ventilasi kandang sebaik mungkin. Ini berfungsi agar tidak membuat udara sekitar kandang teras lebih lembap. Jadi, udara dari luar dan dalam bisa saling bertukar untuk menghasilkan kualitas udara lebih baik.
  3. Setelah digunakan, cucilah peralatan kandang sampai benar-benar bersih.
  4. Menaburkan lantai kandang mengunakan bubuk kapur. Bubuk ini mampu membasmi bakteri dan virus yang mungkin sudah menempel di bagian lantai kandang.
  5. Tak boleh dilupakan, kepadatan kandang turut menjadi salah satu fokus perhatian peternak. Dikarenakan 6–8 ekor ayam bisa hidup nyaman dalam 15 kg/m2 kandang.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa sebagian besar penyebab timbulnya penyakit ayam berak merah karena proses manajemen kandang yang kurang efektif. Sehingga, memberikan dampak negatif terhadap kesehatan ayam.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close