Apa itu artemia? Sahabat yang memiliki usaha budidaya ikan tentu sudah tidak asing dengan istilah artemia. Artemia merupakan jenis udang berukuran kecil (renik) yang sering dijadikan pakan ikan maupun pakan hewan lainnya. Dipilihnya artemia sebagai pakan bukan tanpa alasan karena udang ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.

Seperti yang diketahui bahasanya ikan membutuhkan pakan yang mengandung protein untuk membantu pertumbuhannya. Sebelum artemia dijadikan pakan ikan, terlebih dahulu Sahabat harus membuatnya atau membudidayakannya. Untuk caranya juga sangat mudah sehingga mudah diikuti:

Baca Juga :

Apa Itu Artemia?

Artemia adalah jenis udang berukuran kecil tingkat rendah yang digolongkan sebagai zooplankton. Artemia sendiri merupakan slah satu pakan alami untuk larva udang maupun larva ikan. Pemberian artemia pada larva udang dan larva ikan banyak ditemukan di tempat budidaya benih udang dan ikan, baik ikan laut maupun ikan tawar.

Artemia sering dijadikan sebagai pakan alami karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan maupun benih udang, seperti protein dan asam amino. Selain itu, ukuran artemia yang kecil sangat cocok dengan bukaan mulut hampir semua jenis larva ikan. 

Keunggulan lain yang dimiliki artemia adalah diperjualbelikan dalam bentuk kista sehingga bisa digunakan kapan saja ketika diperlukan. Artemia juga bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

Cara Membuat Artemia

Sebagai pakan alami untuk larva ikan atau larva udang, artemia banyak diperdagangkan. Jika Sahabat tidak mau membeli artemia, bisa juga membuatnya sendiri di rumah. Cara membuat atau budidaya artemia tergolong mudah. Berikut ini cara membudidayakan artemia yang harus diketahui:

1. Pemilihan Bibit Artemia

Kenali apa itu artemia dan bibitnya
Sumber : Deedzarinthebest.blogspot.com

Budidaya artemia bisa dimula dengan proses pembibitan. Telur artemia dalam kaleng yang sebelumnya sudah diawetkan bisa dimanfaatkan sebagai bibit. Telur tersebut bisa diteteskan sampai muncul bibit-bibit udang artemia yang nantinya bisa dibesarkan. Cara untuk menetaskannya bisa menggunakan wadah khusus berbahan dasar plastik dengan bentuk kerucut. Wadah yang digunakan harus memiliki kapasitas 3-75 liter.

Besaran volumenya tergantung jumlah telur artemia yang akan ditetaskan. Gunakan air laut dengan kadar garam 30 gram per ml. Untuk hal ini Sahabat bisa menggunakan air garam agar menyerupai air laut. Sebelum telur artemia ditetaskan, terlebih dahulu rendam di dalam air selama 1 jam lalu tiriskan.

Jika tidak mau repot, Sahabat bisa membeli bibit artemia. Bibit artemia yang dijual di pasaran harganya juga cukup murah. Pilih bibit artemia terbaik dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Pilih benih yang berasal dari pembudidayaan yang sudah terpercaya.
  • Pilih bibit yang bersih dan sehat.

2. Siapkan Air untuk Media Pemeliharaan

Pahami apa itu artemia dan media budidayanya
Sumber : Isw.co.id

Selanjutnya siapkan air untuk media pemeliharaan benih artemia. Air sebagai media untuk produksi biomasa pada wadah dbuat antara 60-80 gram per liter. Sahabat isa menggunakan air laut dengan kadar garam 30 gram per liter dan ditambahkan dengan brine water. Nantinya akan ada selisih kadar garam yang dibutuhkan yaitu 80-30 = 50 gram per liter. Kekurangan garam yang harus ditambahkan yaitu 50 gram x volume wadah (liter).

Berikut langkah-langkah menyiapkan air sebagai media pemeliharaan:

  • Pertama, larutkan garam sesuai kebutuhan dengan air di dalam wadah terpisah sampai semua garam larut.
  • Biarkan larutan garam tersebut sampai airnya berubah menjadi jernih. Atau bisa juga lakukan sifon untuk membuang endapan garam. Hasil endapan ini disebut sebagai brine water.
  • Tuangkan brine water tersebut ke dalam wadah pemeliharaan artemia.
  • Tambahkan juga air garam sampai mencapai volume yang diinginkan.
  • Ukur kembali kadar garam pada media air sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Jika belum bisa ditambahkan brine water kembali.

3. Siapkan Wadah Pengembangan Artemia

Setelah tahu apa itu artemia, ketahui juga wadah pengembangannya
Sumber : Hyundaiatoz.com

Dalam proses mengembangbiakkan artemia, diperlukan wadah atau tempat yang bersih dan cukup. Untuk wadah Sahabat bisa menggunakan wadah berbahan plastik, misalnya botol air mineral. Artemia ini memiliki ukuran 10mm sampai 12 mm ketika dewasa. sedangkan ukuran larva yang baru menetas sangatlah kecil yaitu 0,35-0,45 mm.

Sahabat bisa menyesuaikan kebutuhan wadah dengan jumlah artemia yang dikembangbiakkan. Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk membuat wadah ternak artemia adalah selang oxygen, pompa udara, botol plastik 1 liter, sendok, garam laut, wadah panen dan bibit kista atau telur artemia.

4. Beri Pakan Artemia

Pahami apa itu artemia dan pakannya
Sumber : Paktanidigital.com

Selama proses budidaya, Sahabat juga harus memberikan pakan artemia. Pakan yang bisa digunakan adalah silase ikan ataupun sisa renik dari jasad yang hancur. Bisa juga menggunakan gangan hijau berukuran kecil (renik), cendawan atau bakteri.

5. Proses Budidaya Artemia

Kenali apa itu artemia dan cara budidayanya.
Sumber : Tepbac.com

Proses budidaya artemia biasanya membutuhkan waktu sekitar 1- sampai 3 minggu. Berikut tahapan budidaya artemia setelah proses bibit dan penetasan:

  1. Pindahkan artemia ke dalam tangki ataupun wadah khusus untuk pembesaran.
  2. Isi wadah tersebut dengan air garam steril.
  3. Berikan artemia pakan setiap harinya untuk membantu pertumbuhannya.
  4. Pisahkan artemia dari bagian cangkang setelah mencapai stadium dewasa yang tidak bisa dicerna. Cara memisahkan bisa menggunakan penyaringan halus.
  5. Artemia siap dipanen dan dijual.

Kesimpulan

Apa itu artemia? Artemia merupakan udang berukuran kecil 9renik) yang sering digunakan dalam budidaya ikan. Dimana artemia digunakan sebagai pakan alami karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Ukuran artemia yang kecil cocok diberikan pasda larva udang maupun larva ikan. Artemia sendiri juga mudah untuk dibudidayakan.

Bagikan: