Beternak ayam merupakan usaha yang profitable sepanjang masa. Sebab selain mudah berkembang biak, tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging dan telur ayam cenderung tinggi. Agar permintaan pasar terhadap daging dan ayam terus terpenuhi, maka populasi ayam tidak boleh menipis. Salah satu caranya ialah dengan mengoptimalkan proses pengeraman telur supaya tidak ada yang gagal menetas.

Jika dahulu peternak ayam menerapkan teknik pengeraman alami, kini sudah banyak yang beralih menggunakan mesin tetas. Mesin tetas dapat menetaskan hingga butir telur ayam sekaligus. Namun harus berapa lama telur ayam menetas butir bila menggunakan mesin?

Masa Pengeraman Telur Ayam

Perbandingan Berapa Lama Telur Ayam Menetas dengan Manual dan Mesin
Sumber: almanac.com

Secara konvensional ayam membutuhkan waktu sekurang-kurangnya 3 minggu untuk mengerami telur-telurnya. Selama proses pengeraman berlangsung, induk ayam akan menutup telur-telur tersebut dengan tubuhnya agar tetap hangat. Protein pada cangkang akan berangsur menipis seiring pertumbuhan calon ayam di dalamnya. Ketika sudah sampai 3 minggu atau 21 hari, cangkang akan retak dan anak ayam keluar dengan mudah.

Lantaran bulu pada tubuh anak ayam masih sangat tipis dan kemampuan bertahan hidupnya masih terbilang lemah, maka anak-anak ayam masih dalam pengurusan induknya sampai 65 hari ke depan.

Anak ayam akan sering berada di bawah dua belah kepak induknya untuk mendapat kehangatan. Tiba waktunya mencari makan, anak-anak ayam tersebut akan mengekori induknya sampai akhirnya mereka bisa mandiri.

Jika pengeraman secara konvensional memakan waktu 21 hari, tentu tebersit tanya berapa lama telur ayam menetas butir bila mengandalkan mesin tetas?

Pengeraman menggunakan mesin tetas umumnya tidak dapat memangkas waktu. Dengan kata lain, waktu yang dibutuhkan tetap 3 minggu. 3 minggu merupakan masa yang paling ideal untuk mematangkan fungsi organ luar dan dalam calon ayam.

Jadinya ketika menetas ayam sudah dalam kondisi cukup umur dan seluruh fungsi organnya bekerja dengan baik. Hanya saja dengan bantuan mesin tetas, tingkat keberhasilan dari pengeraman lebih besar dan hasilnya mencapai ratusan sekaligus.

Hal-hal yang Menyebabkan Telur Gagal Menetas

Perbandingan Berapa Lama Telur Ayam Menetas dengan Manual dan Mesin
Sumber: meyerhatchery.com

Problem telur gagal menetas lebih sering terjadi pada proses pengeraman konvensional daripada yang menggunakan mesin tetas. Biasanya telur yang berhasil menetas hanya 50-60% dari total keseluruhan telur, sedangkan selebihnya gagal. Itu mengapa dari segi kuantitas sulit berharap dari metode pengeraman konvensional.

Ada beberapa hal yang menyebabkan telur-telur ayam gagal menetas, yakni:

Induk Ayam Kurang Asupan Protein

Kesehatan induk ayam berpengaruh besar terhadap kualitas kesehatan anak ayam sejak masih dalam cangkang telur. Bila induk ayam (terutama betina) kurang asupan protein, maka kesuburan telurnya pun akan terhambat sehingga bakal ayam tidak akan terbentuk sempurna. Karenanya, pilihlah pakan ayam yang komposisi proteinnya pas untuk ayam dewasa.

Pejantan Belum Cukup Umur

Letak kegagalan yang menyebabkan telur gagal menetas juga berada pada kondisi pejantannya. Pejantan yang boleh dikawinkan harus yang sudah cukup umur. Ini akan berpengaruh pada daya tetas telur yang akan dihasilkan induk betina nantinya.

Jumlah Ayam Pejantan dengan Betina Tidak Sebanding

Ketidakseimbangan antara jumlah ayam pejantan dengan betina turut menambah daftar penyebab telur gagal menetas. Idealnya, satu ekor pejantan hanya bisa mengawini 6 ekor ayam betina. Lebih daripada itu, kualitas telur yang induk betina hasilkan rendah. Akibatnya, telur rawan rusak sebelum menetas atau bisa menetas namun anak ayam kurang sehat.

Suhu yang Tidak Tepat

Perbandingan Berapa Lama Telur Ayam Menetas dengan Manual dan Mesin
Sumber: hatchingtime.com

Suhu berperan besar dalam proses pengeraman telur ayam. Idealnya, suhu harus berada pada titik 370-390 Celcius. Jika suhu terlalu panas, embrio akan mati. Sebaliknya, jika terlalu dingin embrio lambat matang atau tidak berkembang sama sekali.

Pada proses pengeraman konvensional, pengaturan suhu inilah yang paling sulit dipastikan oleh peternak. Kalau hanya mengandalkan alam, tentu suhu sekitar sangat fluktuatif. Bahkan, sekadar mengandalkan panas dari lampu saja pun terkadang kurang efektif. Sedangkan dengan mesin tetas, pengaturan suhunya dapat kita setel sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Ayam Jantan dan Betina Tidak Dipisah

Bukan sekadar tempat yang tenang, selama proses pengeraman induk betina juga butuh suasana yang tenang agar konsentrasinya terjaga. Keberadaan ayam jantan di sekitar betina berpotensi besar menganggu proses pengeraman. Induk betina yang merasa terganggu dengan sendirinya akan malas mengerami telur-telur. Akibatnya telur sudah pasti gagal menetas.

Kesimpulan

Pengalaman serupa tidak akan terjadi bila menggunakan mesin tetas. Berapa lama telur ayam menetas memang memakan waktu yang sama dengan penetasan konvensional. Namun, metode ini bisa mengurangi sejumlah kendala-kendala yang menyebabkan telur gagal menetas.

Setelah kita tahu berapa lama telur ayam menetas butir dengan bantuan mesin, maka wajar saja jika kini sebagian besar peternak meninggalkan cara konvensional yang risiko kegagalannya lebih besar.

Bagikan: