Tak banyak orang yang mau menekuni bisnis ternak ular piton. Wajar saja memang, sebab selain menakutkan, ternak piton pun tidak sesederhana beternak ayam atau sapi. Namun jika Sahabat tertantang, bisnis ini berpotensi mendatangkan keuntungan besar. Berdasarkan pengalaman para peternak piton yang sudah lebih dulu ada, mereka bisa mengantongi 20-30 juta per bulan atau sekurang-kurangnya 80 juta per tahun.

Hasilkan Puluhan Juta dari Ternak Ular Piton

Hasilkan Puluhan Juta dari Ternak Ular Piton
Sumber: nytimes.com

Besarnya keuntungan yang kita peroleh dari beternak piton tak terlepas dari tiga faktor:

  • Belum banyak orang yang berani menjalankan bisnis ini. Dengan demikian, jumlah pesaing pun sedikit.
  • Dapat bertahan di harga jual tinggi. Karena jumlah peternak piton masih terbatas, maka langka terjadi perang harga. Peternak sangat memungkinkan bertahan pada harga tertinggi karena konsumen tidak punya banyak pilihan.
  • Permintaan pasar terus ada, baik itu dalam bentuk daging maupun kulit ular. Bahkan di beberapa wilayah di Indonesia, tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging ular cukup tinggi.

Panduan Ternak Ular Piton

Langkah-langkah beternak ular sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ternak lainnya. Secara garis besar tentu saja harus dimulai dari pembuatan kandang, pemilihan induk, proses mengawinkan, bertelur, pengeraman/penetasan, pemberian pakan, dan panen. Untuk lebih spesifik, berikut penjabarannya:

Kandang

Hasilkan Puluhan Juta dari Ternak Ular Piton
Sumber: zoomed.com

Piton merupakan hewan melata yang bobot tubuhnya bisa sampai 75 kilogram dan panjang 6,5 meter. Karena itu kita wajib menyiapkan kandang yang cukup besar agar piton tidak cuma bergulung saja di dalamnya.

Kandang sebaiknya tidak berjeruji, melainkan berbentuk kotak atau akuarium dengan satu pintu yang besarnya cukup untuk mengeluarkan-memasukkan ular sewaktu-waktu diperlukan. Namun untuk ternak piton skala besar, kandang seperti itu tidak efisien lagi. Maka kita perlu menyediakan bak besar dengan penutup berupa jaring-jaring pada bagian atasnya.

Selain bentuk dan ukuran kandang, perhatikan juga kelembabannya. Piton lebih nyaman berada di kandang yang lembab, sejuk dan remang/gelap daripada di tempat kering dan panas. Kenyamanan kandang berpengaruh besar pada pertumbuhan ular ini nantinya.

Pemilihan Induk Ular Piton

Untuk mendapatkan hasil ternak berkualitas, maka jangan sembrono memilih induk. Apalagi bila yang dipasarkan itu adalah kulitnya, maka pilihlah induk bercorak bagus.

Induk yang layak dipilih untuk ternak ular piton setidaknya memenuhi kriteria berikut ini:

  • Tidak terdapat kecacatan dan penyakit pada tubuh ular.
  • Asal-usulnya bukan dari ras yang berbeda.
  • Ular piton jantan dan betina harus sudah cukup umur untuk kawin dan bertelur.
  • Ular memiliki kulit yang cantik dan sehat. Kriteria kulit yang sehat tersebut antara lain elastis, sedikit lembab, kilap, dan warnanya tajam. Piton yang kulitnya bermasalah biasanya terdapat luka, kusam, keriput, terasa kering bila diraba, bahkan sering terkelupas.
  • Tubuh betina harus lebih besar daripada jantan agar bisa menghasilkan telur lebih banyak.
  • Baik jantan dan betina sama-sama harus sudah memasuki masa hibernasi.

Kawin

Proses kawin ular piton sama sekali tidak rumit. Setelah mendapatkan induk yang memenuhi kriteria di atas, selanjutnya tinggal kita satukan saja keduanya dalam kandang lalu biarkan segalanya berlangsung secara alamiah. Selama proses perkawinan ular tidak terlalu banyak butuh makan dan minum. Jadi frekuensi pemberian pakan cukup 1x saja/hari.

Setelah 1-2 pekan, kemungkinan induk betina sudah hamil. Ciri-ciri kehamilan pada induk betina dapat terdeteksi dari:

  • Tubuhnya berubah lebih montok dari biasa, terutama pada bagian perut yang tampak menggelembung.
  • Mulai menunjukkan sikap yang lebih agresif.
  • Nafsu makannya meningkat.
  • Karena tubuhnya membesar, kulit betina sering pecah atau terkelupas sebagaimana ganti kulit.

Bila tanda-tanda kehamilan sudah terpampang jelas, maka segera pisahkan betinda dan jantan tersebut agar betina tidak stres.

Penetasan Telur

Hasilkan Puluhan Juta dari Ternak Ular Piton
Sumber: emborapets.com

Setelah bertelur maka telur-telur tersebut butuh waktu untuk menetas jadi anak. Proses penetasan telur dapat berlangsung secara alamiah maupun buatan. Dalam proses alamiah, betina akan mengerami telurnya sampai waktunya menetas lalu memasrahkan hidup dan mati anaknya pada alam. Sedangkan dalam proses buatan membutuhkan campur tangan manusia dan inkubator.

Waktu yang kita perlukan untuk penetasan telur secara buatan memang lebih cepat daripada alamiah. Namun membutuhkan serangkaian alat/mesin pendukung serta kehati-hatian tingkat tinggi agar embrio tidak rusak.

Pemberian Pakan Ular Piton

Hasilkan Puluhan Juta dari Ternak Ular Piton
Sumber: nytimes.com

Bayi-bayi piton membutuhkan asupan makan dan minum yang cukup untuk bertahan hidup. Beberapa pakan yang cocok untuk piton anakan antara lain tikus yang belum tumbuh bulu, kadal kecil, dan katak kecil. Lantaran bayi piton belum bisa makan sendiri maka kita perlu menyuapkan pakan tersebut langsung ke mulut ular dengan bantuan pinset atau capitan khusus.

Kesimpulan

Keberhasilan ternak ular piton tidak terlepas dari kemauan, keberanian, dan kehati-hatian peternak dalam menjalankannya. Bagaimanapun piton termasuk hewan buas. Lillitannya mematikan dan mampu menelan mangsa yang lebih besar dari ukuran tubuhnya sendiri. Jadi, jangan sampai gegabah dalam memperlakukannya ya.

Share:
close