Meski menurut sebagian orang ulat adalah hewan menjijikkan, namun siapa sangka budidaya ulat hongkong bisa menjadi peluang usaha menjanjikan. Sudah banyak peternak ulat hongkong yang berhasil membuktikannya. Gimana tidak?

Tiap 20 hari sekali peternak akan panen ulat hongkong yang profitnya mencapai jutaan rupiah. Tak heran jika budidaya ulat hongkong sekarang ini bukan lagi sekadar pekerjaan sampingan, melainkan sumber pendapatan utama.

Cara Peternak Ulat Hongkong Panen Besar

Cara Peternak Ulat Hongkong Panen Besar
Sumber: rumahmesin.com

Keberhasilan para peternak ulat hongkong tentu menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Namun, perlu Sahabat ketahui bahwa semudah-mudahnya beternak ulat hongkong tetap ada risikonya. Gagal panen bisa saja terjadi apabila proses yang kita lakukan tidak memenuhi standar.

Lantas, bagaimana cara yang tepat membudidayakannya agar peternak ulat hongkong panen besar? Ikuti tahap-tahapnya berikut ini.

Menyiapkan Kandang sebagai Media Budidaya

Cara Peternak Ulat Hongkong Panen Besar
Sumber: harapanrakyat.com

Budidaya hewan apapun hendaknya dimulai dengan mempersiapkan kandangnya terlebih dahulu. Sebab, di tempat inilah nantinya induk akan berkembang biak turun-temurun. Laiknya manusia, hewan ternak pun butuh “rumah” yang nyaman dan cocok untuk meneruskan kehidupan.

Kandang ulat hongkong termasuk sederhana. Berbentuk wadah persegi berukuran sekurang-kurangnya 60 x 40 cm dengan kedalaman 7 cm. Wadah ini bisa terbuat dari triplek, kayu, maupun plastik. Hanya saja, bila terbuat dari kayu atau triplek, kita harus melapisi sekelilingnya dengan lakban plastik agar tidak mudah dirusak oleh ulat.

Dalam beternak ulat hongkong, kita membutuhkan lebih dari satu wadah. Maka buatlah raknya agar wadah-wadah tersebut dapat kita susun vertikal dengan celah minimal 10 cm untuk sirkulasi udara.

Pastikan kandang ulat hongkong ini berada di ruangan yang 95% tertutup. Tujuan untuk menghindari serangan hama atau gangguan dari hewan lain seperti tikus dan semut. Selain itu jaga juga suhu ruangan agar tidak lebih dari 29-30 derajat celcius.

Sebagai Peternak Ulat Hongkong, Siapkan Dulu Indukannya

Cara Peternak Ulat Hongkong Panen Besar
Sumber: abahtani.com

Sebagaimana proses mengembangbiakan makhluk hidup, yang kita perlukan pertama kali adalah induk. Cikal bakal ulat hongkong berasal dari larva kumbang. Larva akan bermetamorfosis menjadi ulat—kepompong—kumbang muda—kumbang dewasa. Ketika sayap kumbang telah berwarna hitam maka tandanya kumbang sudah dewasa dan siap kawin.

Selanjutnya kumbang akan bertelur. Telur menetas kira-kira 10-12 hari kemudian dan hasilnya berbentuk larva kecil. Dalam waktu 30 hari ke depan, larva akan tumbuh menjadi ulat hongkong dan selanjutnya kita jadikan indukan. Ukuran awalnya masih sekitar 3 mm dengan bobot 0,6 mg saja. Namun seiring waktu akan bertambah besar dan berat.

Agar indukan tidak stres saat baru pertama menetas, jangan buru-buru memindahkannya ke media lain. Biarkan saja pada tempatnya selama satu hari penuh sampai induk bisa menyesuaikan diri.

Menyiapkan Pakan

Pemilihan dan pemberian pakan sudah pasti mempengaruhi pertumbuhan ulat hongkong dari waktu ke waktu. Jenis pakan harian favorit ulat hongkong adalah godokan ampas tahu, dedak, dan tepung.

Kepal-kepal kedua bahan dalam ukuran sebesar-besar kelereng lalu sebar di dalam kandangnya. Pemberian pakan utama ini cukup kita lakukan 1x sehari saja. Walau ulat ini bukan hewan yang rakus, namun bila porsi makannya kurang mereka akan memakan kawannya sendiri.

Di luar pakan utama, berikan juga pakan selingan seperti bayam, sawi, potongan buah apel, dan papaya. Jangan lupa juga menyemprotkan air bersih secara berkala pada kandangnya sebagai minum ulat.

Deteksi Penyakit Sejak Dini

Cara Peternak Ulat Hongkong Panen Besar
Sumber: http://inilahblitar.blogspot.com

Seluruh hewan ternak berpotensi terjangkit penyakit. Tidak terkecuali dengan ulat hongkong. Beberapa penyakit tertentu bersifat menular antar ulat hongkong itu sendiri. Ini yang harus mampu dideteksi oleh peternak sedini mungkin agar penularannya tidak semakin meluas.

Hal yang paling mudah untuk mengetahui apakah ulat hongkong terjangkit penyakit atau tidak dapat kita perhatikan dari perubahan warna kulitnya:

  • Normalnya ulat hongkong berwarna kuning atau berbias cokelat. Namun, bila terdapat bercak hitam itu menandakan bahwa kondisi kesehatannya terganggu akibat salah dosis pemberian pakan. Tak perlu panik, cara mengatasinya cukup mudah bila gejala ini terdeteksi dini. Cukup hentikan terlebih dahulu pemberian pakan yang berasal dari sayur atau dedaunan segar atau kurangi takaran dedak pada pakan utamanya.
  • Bila beberapa ekor ulat hongkong kulitnya tampak berwarna kemerahan atau bahkan sampai ada yang mati, itu menandakan kondisi serius. Lekas sisihkan ulat-ulat yang berwarna merah tersebut dari yang lainnya. Sebab ulat dalam kondisi terjangkit penyakit menular yang cukup berbahaya. Lakukan perawatan dengan tidak memberikan pakan yang terlalu basah. Bantu perkuat imunnya dengan pemberian suplemen organik cair khusus untuk ulat hongkong. Jika warna kulitnya sudah kembali normal, Sahabat bisa menyatukannya kembali ke tempat semula.

Kesimpulan

Seberapa baik kualitas serta seberapa besar kuantitas panen ulat hongkong tidak terlepas dari kesungguhan kita dalam membudidayakannya. Ingat, nikmati tiap prosesnya terlebih dahulu baru bisa jadi peternak hongkong sukses dengan hasil panen berlimpah.

Share: