Blue green algae merupakan salah satu jenis fitoplankton yang wajib sahabat waspadai keberadaannya. Meskipun biasanya fitoplankton digunakan untuk pakan alami udang, jenis fitoplankton satu ini dapat mengganggu kesehatan udang, terlebih jika jumlahnya terlalu banyak. 

Blue green algae dapat berkembang biak dengan pembelahan sel atau dengan pembentukan spora. Habitat dari blue green algae ini cukup luas karena bisa hidup di perairan air tawar, payau dan juga laut. Untuk mengetahui lebih lanjut mari simak ulasan dibawah ini.

Baca Juga:

Tentang Blue Green Algae

blue green algae bisa membahayakan pertumbuhan udang karena bisa menghasilkan racun berbahaya serta bisa merusak jaringan hepatopankreas
sumber gambar: Teknoreview.net

Blue green algae biasanya disebut dengan cyanobacteria yang merupakan salah satu dari jenis fitoplankton yang mendapatkan energi melalui proses fotosintesis. Warnanya biru hijau yang munculnya disebabkan oleh adanya kombinasi dari pigmen klorofil dan fikosianin. Blue green algae (BGA) berkembang biak dengan proses pembelahan sel serta pembentukan spora. BGA biasanya hidup di air payau, air tawar, dan air asin di suhu 25 hingga 35 derajat celcius dengan pH air 7,5 sampai 9.

BGA bisa membahayakan pertumbuhan udang karena bisa menghasilkan racun berbahaya serta bisa merusak jaringan hepatopankreas. Apabila termakan langsung oleh udang, BGA bisa menyebabkan penyakit. Namun, tidak semua spesiesnya berbahaya untuk udang. Terdapat beberapa yang memiliki peran penting. 

Salah satunya yaitu kemampuan untuk meningkatkan kadar oksigen yang terlarut di dalam air tambak yang dihasilkan melalui proses fotosintesis. Fitoplankton juga mempunyai potensi untuk menjadi bioindikator yang menandakan baik dan buruknya suatu tambak.

Penyebab Munculnya BGA

blooming algae disebabkan oleh berlebihnya kandungan nitrogen serta fosfor yang ada di air tambak
sumber gambar: Nps.gov

BGA memiliki kemampuan yang unik, yakni bisa mengapung di permukaan air tambak sehingga menjadikan lebih mudah untuk mengakses nutrisi serta cahaya. Kemampuan tersebut, dapat membuatnya mendominasi populasi plankton yang berada di tambak sehingga menyebabkan ledakan populasi atau blooming. Tidak hanya itu, blooming algae disebabkan oleh berlebihnya kandungan nitrogen serta fosfor yang ada di air tambak. Kelebihan nitrogen dan juga fosfor ini berasal dari sisa pakan yang tidak termakan kemudian mengendap dan terakumulasi di dasar tambak.

Jumlah blue green algae seringkali lebih dominan karena fitoplankton jenis ini mampu untuk mengeluarkan substansi yang bisa menghambat pertumbuhan fitoplankton lain. Faktor lain yang menyebabkan kemunculan dari BGA antara lain yaitu konsentrasi bahan organic yang tinggi, intensitas cahaya yang terlalu tinggi, suhu yang tidak menentu, air yang bersifat basa, dan juga tingkat salinitas yang rendah.

Dampak dari Kemunculan BGA

Salah satu dampak buruk dari kemunculan BGA yang berlebihan yaitu terjadinya penumpukan bahan organik yang di dasar kolam serta penurunan kadar oksigen
sumber gambar: Canadiancattlemen.ca

Salah satu dampak buruk dari kemunculan BGA yang berlebihan yaitu terjadinya penumpukan bahan organik yang di dasar kolam serta penurunan kadar oksigen secara drastis ketika algae mati secara massal. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya akumulasi senyawa beracun misalnya amonia, nitrit, serta hydrogen sulfida.

Bahkan, terdapat beberapa jenis blue green algea mampu untuk menghasilkan racun yang berbahaya untuk proses pencernaan udang. Apabila sudah menyerang pencernaan udang, bisa menyebabkan munculnya penyakit White Feces Disease yang dapat mengakibatkan kematian massal di udang.

Langkah untuk Mencegah dan Mengatasi Blue Green Algae

Salah satu cara untuk mencegah munculnya BGA yaitu dengan memberikan pakan yang cukup, tidak kurang dan juga tidak lebih
sumber gambar: Coloradosun.com

Salah satu cara untuk mencegah munculnya BGA yaitu dengan memberikan pakan yang cukup, tidak kurang dan juga tidak lebih. Hal ini karena, sisa pakan yang berlebih dapat mengendap pada dasar tambak dan bisa menyebabkan timbulnya nitrogen serta fosfor yang bisa memicu pertumbuhan algae.

Jika tambak sahabat telah mengalami ledakan atau blooming BGA, segera atasi mungkin untuk mencegah kematian udang. Untuk mencegah serta mengatasi blooming algae, sahabat dapat melakukan cara-cara di bawah ini:

  • Memperbaiki dan menjaga kualitas air dengan berkala karena BGA mempunyai kaitan yang kuat pada pH, suhu, dan juga nutrient.
  • Melakukan sirkulasi air tujuannya untuk mengencerkan kepadatan BGA
  • Memberikan desinfektan Aqualisan untuk membunuh BGA, kemudian melakukan siphoning.
  • Menaikkan kadar salinitas air di tambak, karena ada beberapa jenis BGA yang tidak tahan dengan salinitas yang tinggi, akan tetapi harus tetap memperhatikan kisaran salinitas yang optimal untuk udang.
  • Mengurangi intensitas cahaya di tambak dengan menambahkan atap atau juga bisa dengan waring hitam di atas kolam.
  • Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah pertumbuhan BGA yang bisa mendapatkan energi melalui fotosintesis. 
  • Sahabat juga bisa menerapkan budidaya sistem bioflok. Adanya budidaya sistem bioflok, sahabat dapat menstimulasi pertumbuhan mikroba yang bisa mengubah limbah nitrogen menjadi pakan yang alami untuk udang.
  • Melakukan resirkulasi air untuk mengencerkan kepadatan BGA

Kesimpulan 

Demikian ulasan tentang blue green algae yang sahabat dapat ketahui. BGA memang memiliki dampak yang tidak baik untuk udang, akan tetapi tidak semua blue green algae memiliki dampak tidak baik. Sebab ada juga jenis yang mempunyai dampak yang baik. Jika mengalami pertumbuhan BGA yang berlebihan, segera atasi agar tidak merugikan. 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close