Informasi seputar penyakit ternak ruminansia sangat penting untuk diketahui para peternak. Sebab karena penyakit ini, hewan ternak bisa terganggu kesehatannya dan hasil ternak bisa menjadi buruk. Pada dasarnya, hewan ternak ruminansia adalah jenis hewan mamalia yang punya keunikan pada sistem pencernaan mereka. Golongan hewan ruminansia akan melakukan pengunyahan kembali pada makanan yang sebelumnya sudah ditelan.

Proses pengunyahan kembali inilah yang akhirnya membuat golongan hewan ruminansia punya sistem pencernaan yang lebih kompleks daripada hewan lainnya. Beberapa contoh hewan ruminansia yang bisa Sahabat identifikasi adalah jerapah, okapis, rusa, chevrotains, antelope, sapi, domba, dan kambing.

Jika Sahabat adalah peternak salah satu dari sederet golongan hewan ini, maka wajib tau apa saja penyakit yang bisa menyerang mereka. Karena sama seperti hewan ternak lain, hewan ruminansia juga punya resiko penyakit tersendiri. Lalu, apa saja penyakit ternak ruminansia itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Penyakit Ternak Ruminansia yang Umum

Inilah beberapa penyakit ternak ruminansia yang bisa Sahabat waspadai:

1. Penyakit Pink Eye

Penyakit pink eye menjadi salah satu penyakit ternak ruminansia yang sering terjadi
Sumber : Agproud.com

Pink eye merupakan penyakit mata yang akut yang menular pada sapi, kambing, maupun domba. Gejala dari penyakit ini adalah terjadinya kekeruhan pada mata dan memerahnya conjunctiva. Penyakit ini tidak sampai menimbulkan kematian, hanya saja bisa sangat merugikan bagi peternak.

Ternak yang terkena pink eye akan mengalami kebutaan, penurunan berat badan, dan biaya pengobatan yang mahal. Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, dan yang paling sering ditemukan adalah karena bakteri Maraxella bovis. Penularan penyakit ini ditularkan melalui kontak antara ternak peka dengan ternak yang penderita atau bisa melalui sumber-sumber lainnya.

Untuk mengatasi penyakit ini bisa dengan suntikan antibiotik atau dengan menempatkan ternak pada tempat yang teduh dan dengan menempelkan kain di mata. Pengobatan seperti ini bertujuan mengurangi rasa sakit mata akibat silau matahari.

2. Bloat (Kembung Perut)

Bloat atau kembung perut juga menjadi penyakit ternak ruminansia yang sering terjadi
Sumber : Rumenox.co.nz

Kembung perut adalah penyakit yang juga sering dijumpai pada kambing, domba, maupun sapi. Pada umumnya penyakit ini disebabkan karena hewan ternak tidak mampu untuk menghilangkan gas yang dihasilkan rumen. Penyakit kembung ini bisa disebabkan karena jenis tanaman pakan untuk ternak. 

Tanaman yang sering menyebabkan kembung salah satunya adalah kacang-kacangan, tanaman yang masih berumur muda, dan biji-bijian yang diberikan pada hewan ternak dalam bentuk halus. Gejala yang timbul dari penyakit kembung yaitu terlihat sulit bernafas, sisi tubuh sebelah kiri menggembung/menonjol ke atas dan ke luar.

3. Penyakit Parasit Cacing Fasciolosis

Salah satu penyakit ternak ruminansia yang wajib diwaspadai adalah penyakit parasit cacing fasciolosis
Sumber : Alodokter.com

Penyakit ini disebabkan oleh jenis cacing Fasciola sp. Namun, umumnya yang sering ditemukan di Indonesia adalah Fasciola gigantica. Pada sapi dan kerbau Fasciolosis bersifat kronik, sedangkan pada kambing dan domba bersifat akurat.

Ternak yang rentan terkena penyakit ini ternak yang memiliki usia muda lebih rentan daripada ternak dewasa. Penyakit ini memberikan kerugian pada ternak seperti adanya penurunan berat badan, penurunan kualitas daging, jeroan dan kulit, penurunan produktivitas pada hewan ternak kerja dan lain sebagainya.

4. Radang Ambing (Mastitis)

Radang ambing atau mastitis adalah jenis penyakit ternak ruminansia yang menular
Sumber : Istockphoto.com

Penyakit ternak ruminansia selanjutnya adalah radang ambing atau yang juga populer dengan sebutan mastitis. Gejala penyakit radang ambing seperti kebengkaan ambing, panas ketika diraba. Air susu berubah sifat, menjadi pecah dan bercampur dengan endapan, runtuhan sel maupun gumpalan protein.

Penyakit radang ambing ini bisa menular ke hewan ternak yang masih sehat. Penyakit radang ambing ini disebabkan karena adanya bakteri mastitis yang menginfeksi. Jenis-jenis bakteri tersebut antara lain Streptococcus agalactiae, Str. Dysgalactiae, Str. Uberis, Str. Zoopedermicus, Staphylococcus aureus, dan lain sebagainya.

Penyakit ini bisa diobati dengan Lincomycin, Erythromycin, dan Chloramphenicol. Desinfeksi puting dengan menggunakan alkohol dan infus antibiotic intra juga bisa mengatasi radang ambing atau mastitis ini.

5. Penyakit Parasit Cacing Haemonchus Contortus

Penyakit parasit cacing haemonchus contortus menjadi penyakit ternak ruminansia yang berbahaya
Sumber : Pinterest.com

Penyakit ini disebabkan oleh cacing Haemonchus contortus bisa disebut dengan haemonchosis. Cacing betina Haemonchus contortus memiliki panjang antara 18-30 mm sedangkan untuk cacing jantan memiliki ukuran panjang sekitar 10-20 mm. Cacing Haemonchus contortus menghisap darah yang bisa mengakibatkan anemia.

Gejalanya kehilangan darah dan kerusakan usus, diare, penurunan berat badan pada hewan ternak, penurunan produksi susu dan pertumbuhannya terhambat. Penyakit ini bisa diobati dengan diberikan obat kelompok benzimidazole, seperti albendazole, mebendazole, dan thiabendazole dengan dosis yang tepat. Akan tetapi, thiabendazole tidak aman untuk ternak yang sedang bunting karena bisa menyebabkan resistensi, sedangkan albendazole dan mebendazole aman untuk ternak bunting.

6. Penyakit Parasit Cacing Toxocara Vitulorum (Neoascaris Vitolurum)

Penyakit ternak ruminansia yang terakhir adalah penyakit parasit cacing toxocara v
Sumber : Researchgate.net

Penyakit ini disebabkan karena cacing Toxocara vitulorum yang memiliki kemampuan melintasi hati, paru-paru dan plasenta. Cacing betina Toxocara vitulorum memiliki ukuran panjang sebesar 30 cm dengan lebar 25 cm, memiliki warna yang kekuning-kuningan dengan telur agak bulat serta memiliki dinding yang tebal.

Cacing Toxocara vitulorum berada pada usus kecil hewan ternak sapi dan kerbau. Gejala yang muncul terjadi diare dan hewan ternak menjadi kurus. Pengobatan penyakit ini yaitu dengan memberikan piperazin. Menjaga kebersihan kandang juga merupakan salah satu untuk mencegah penyakit ini.

Kesimpulan

Dari informasi ini bisa Sahabat ketahui bahwa golongan ternak ruminansia seperti kambing, domba, dan sapi pun bisa terkena beberapa penyakit yang berpotensi mengganggu kesehatan dan pertumbuhan mereka. Mulai dari penyakit kembung, pink eye, parasit cacing Fasciolosis, dan lain sebagainya. Berbagai penyakit ini memang tidak berbahaya, tapi tetap bisa berakibat fatal apabila tidak segera diatasi.

Akan tetapi Sahabat tidak usah takut dan bingung, karena dengan penanganan yang tepat penyakit bisa sembuh dan tidak menyebabkan kematian pada hewan ternak. Pastikan Sahabat memahami berbagai penyakit ini supaya hewan ternak bisa terhindar dari resiko penyakit ternak ruminansia yang merugikan.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *