Dalam industri peternakan apapun hendaknya kita jangan sekadar mengejar untung, tapi juga mampu menjamin kesehatan dan keselamatan hewan ternak tersebut agar produktivitasnya terjaga. Ternak sapi perah misalnya, terdapat suatu penyakit yang berpotensi menurunkan angka produksi susu sapi. Penyakit pada sapi perah tersebut ialah mastitis.

Mastitis merupakan peradangan pada ambing yang terjadi akibat kontaminasi bakteri jahat dan kuman patogen yang kemungkinan besar masuk melalui puting ambing sapi. Semua sapi ternak sangat berkemungkinan kena. Namun dalam banyak kasus, sapi perahlah yang lebih sering mengalaminya daripada sapi pedaging/potong.

Penyakit pada sapi perah ini tandanya dari ambing sapi yang membengkak, memerah, dan teraba panas. Angka kematian akibat mastitis memang tidak banyak, namun rasa sakit dan tidak nyaman seringkali membuat sapi gelisah dan hilang selera makan sehingga kondisinya makin memburuk.

Risiko yang Timbul karena Mastitis

Penyakit pada Sapi Perah yang Bikin Produksi Menurun
Sumber: pasture.io

Secara garis besar, semua penyakit pada sapi perah sudah pasti menimbulkan kerugian bagi peternak. Begitu pun dengan penyakit peradangan ambing ini. Beberapa risiko buruk yang menyertainya, antara lain:

  • Jumlah produksi air susu menurun.
  • Kualitas susu yang dihasilkan buruk baik dari segi rasa, warna, maupun konsistensi cairan. Susu dari sapi yang mengalami mastitis biasanya pecah, kusam, bahkan terkadang bercampur darah. Itu karena susu sudah tercampur dengan endapan fibrin, sel-sel yang rusak, ataupun gumpalan protein. Kualitas susu yang buruk akan terbuang percuma karena tidak layak dijual.
  • Sapi jadi kurus karena penurunan nafsu makan. Bukan tidak mungkin mengalami kematian karena malnutrisi.
  • Menularkan ke sapi-sapi lainnya. Dalam derajat keparahan tertentu, sapi yang terkena mastitis bisa menularkan penyakit yang sama pada sapi lainnya lewat perantara tangan pemerah, lalat, dan kain pembersih dan media lainnya.

Pencegahan Mastitis Penyakit pada Sapi Perah

Penyakit pada Sapi Perah yang Bikin Produksi Menurun
Sumber: insurancejournal.com

Umumnya penyakit-penyakit yang menjangkiti hewan ternak bermula dari keabaian peternak pada sanitasi kandang dan handling. Tanpa disadari, terkadang perpindahan bakteri atau kuman berasal dari tangan peternak itu sendiri.

Agar sapi-sapi perah terhindar dari mastitis, maka peternakan perlu melakukan sejumlah pencegahan berupa:

  • Pastikan lingkungan sekitar kandang bersih, termasuk alas kandangnya. Dirikanlah kandang jauh dari tempat pembuangan sampah, comberan, hingga tempat pembuangan limbah dari sapi itu sendiri. Sebab rombongan lalat paling senang “landing” di sana, lalu hinggap di tempat lainnya seperti alat makan hingga kandang ternak. Bakteri yang terbawa oleh lalat tadi lalu menempel di media-media yang dihinggapinya, termasuk pada ambing sapi, menjilati sisa-sisa susu yang ada di puting sapi.
  • Membersihkan puting sapi dengan cairan antibakteri tiap selesai pemerahan. Beberapa saat setelah proses pemerahan selesai, lubang puting masih tetap terbuka karena otot sphincter masih berelaksasi sampai akhirnya lubang puting menyempit/tertutup nantinya tertutup sendiri. Kondisi ini sebuah kewajaran, namun jadi pemicu masuknya bakteri melalui saluran puting yang sedang terbuka. Untuk mengantisipasinya, bersihkan puting dengan cairan antibakteri begitu kita selesai memerah susu. Bakteri atau lalat akan enggan hinggap. Dengan catatan, kita tak boleh lupa membilas puting itu kembali setiap akan melakukan proses pemerahan berikutnya.
Penyakit pada Sapi Perah yang Bikin Produksi Menurun
Sumber: melissaknorris.com
  • Memerah sapi yang mastitis pada urutan terakhir. Walau sapi terdeteksi mengalami mastitis, tapi pemerahan harus tetap kita lakukan. Walau mungkin akan menyakitkan bagi sapi, tapi mengeluarkan susu di dalamnya dapat membantu mengurangi inflamasi. Sapi yang mengalami mastitis hendaknya diperah pada urutan terakhir demi mencegah terjadinya penularan pada sapi lainnya lewat tangan tukang perah. Utamakan sapi-sapi sehat terlebih dahulu sebelum memerah sapi yang mastitis tersebut.
  • Buang susu hasil tetesan pertama. Susu tetesan pertama yang dihasilkan oleh sapi dengan mastitis tidak layak dikonsumsi karena dikhawatirkan mengandung banyak bakteri. Karena itu susu yang tidak terpakai tersebut harus dibuang jauh. Banyak yang peternak pemula yang tidak tahu bahwa membuang susu di dalam atau area kandang turut memperbesar risiko penularan bakteri. Sangat mungkin bakteri tersebut terbawa oleh sepatu peternak lalu berpindah ke sapi saat terjadi kontak langsung.
  • Pastikan juga peralatan untuk memerah sapi dalam kondisi steril sebelum digunakan, begitu pun dengan atribut peternak seperti sarung tangan, pakaian, sepatu, penutup kepala, dan sebagainya.
  • Semua peralatan harus berfungsi dengan benar dan cepat. Sebab jika tidak maka dapat melukai puting sapi. Luka terbuka pada puting rentan terinfeksi oleh bakteri/kuman dan berpeluang menjadi mastitis.
  • Memberikan suntikan antibiotik setelah pemerahan terakhir atau saat sapi mulai memasuki fase kering. Antibiotik akan memblokir sekaligus mematikan bakteri penyebab mastitis. Sehingga sapi yang sehat terhindar dari ancaman mastitis dan yang sudah telanjur kena akan segera sembuh.

Kesimpulan

Kebersihan adalah faktor penting dalam upaya pemberantasan penyakit pada sapi perah dan hewan terak lainnya. Sebab, kuman maupun bakteri patogen selalu mengincar tempat-tempat kotor termasuk kandang yang tidak terawat dengan baik kebersihannya. Dengan kandang yang bersih, sapi perah bukan hanya bisa menghasilkan susu berlimpah tapi juga bernutrisi untuk kita konsumsi.

Share:
close