Cara mengatasi sapi susah melahirkan sangat memerlukan ketelatenan. Hal ini perlu diketahui oleh setiap pemilik hewan mamalia satu ini supaya tidak bingung pada saat ternaknya tersebut tidak kunjung melahirkan.

Kondisi di mana sapi sulit melahirkan ini biasa disebut dengan distokia. Kondisi ini biasa menyerang sapi namun dengan persentase 3,3% dan yang lebih banyak terkena distokia adalah sapi perah. Distokia yang dialami sapi tentunya menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Sebab, distokia ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kematian pada anak sapi. Lalu, bagaimana cara melahirkan sapi jika induknya terkena fenomena sulit melahirkan seperti ini? Mari simak penjelasan berikut untuk mendapatkan jawabannya.

2 Cara Mengatasi Sapi Susah Melahirkan

2 Cara Mengatasi Sapi Susah Melahirkan

1. Dengan Menyiramkan Air ke Bagian Vulva dan Punggung Induk Sapi

Cara merangsang sapi agar cepat melahirkan yang pertama ialah dengan menyiramkan air ke bagian vulva serta punggung induk sapi. Hal ini bisa dilakukan jika sapi sudah memberikan tanda-tanda akan melahirkan.

Tujuan dilakukannya penyiraman ini ialah untuk memberikan rangsangan pada antibodi serta sistem saraf supaya bisa lebih aktif lagi. Dengan demikian, induk sapi bisa lebih kuat dan aktivitas sistem yang berlangsung di dalamnya tubuhnya tetap berjalan normal.

Tidak hanya itu, penanganan distokia pada sapi yang pertama ini juga akan membantu merangsang struktur jaringan induk supaya lebih elastis. Harapannya, induk sapi bisa mengeluarkan anaknya dengan lebih lancar.

2. Dengan Memanfaatkan Daun Bambu Muda

Solusi sapi susah melahirkan yang kedua ialah dengan memanfaatkan daun bambu muda. Daun bambu ini memang sudah sejak lama dipakai oleh masyarakat Indonesia untuk melancarkan proses kelahiran anak sapi.

Perlu diperhatikan, daun yang digunakan hanyalah daun yang masih muda ya, bukan yang sudah tua apalagi sudah kering.  Sama seperti cara sebelumnya, daun bambu ini bisa diberikan pada detik-detik sapi mau melahirkan, khususnya saat kaki si anak sapi sudah keluar.

Tujuannya adalah untuk merangsang rumen supaya bisa berkontraksi lebih cepat lagi karena daun bambu memiliki struktur yang kasar. Dengan demikian, organ reproduksi induk sapi bisa terdorong lebih ke belakang lagi sehingga proses persalinan bisa lebih lancar.

Perlu diperhatikan juga, pemberian daun bambu muda ini harus diperhatikan jumlahnya. Hindari memberi sapi daun bambu muda dalam jumlah yang sangat banyak karena berpotensi membuat organ reproduksi bagian dalamnya ikut menyembur ke luar melewati vuvula.

Selain dengan dua cara mengatasi sapi susah melahirkan di atas, ada juga opsi lain yang bisa dilakukan. Opsi lain tersebut ialah dengan penarikan paksa bisa menggunakan tangan maupun alat penarik fetus khusus, pemotongan janin atau dengan operasi caesar dengan keterangan sebagai berikut.

  • Penarikan paksa bisa dilakukan jika uterus lemah dan bayi sapi tidak ikut merangsang pengejanan. Penarikan ini harus dilakukan dengan kekuatan yang tepat dan jangan berlebihan karena bisa mengakibatkan trauma pada sang induk maupun pada fetus
  • Pemotongan janin bisa dilakukan kalau posisi, presentasi serta postur fitur cenderung abnormal serta sulit diatasi dengan penarikan paksa
  • Operasi caesar adalah opsi terakhir jika semua alternatif sebelumnya tida ada yang berhasil

Baca Juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

Apa Ciri-Ciri Sapi Mau Melahirkan?

Apa Ciri-Ciri Sapi Mau Melahirkan

Kalau sapi sudah positif hamil dan usia kehamilannya sudah cukup untuk induk sapi melahirkan, maka peternak wajib mengamatinya secara rutin. Pengamatan ini perlu dilakukan setidaknya setiap 6 jam sekali. Namun biasanya, sapi akan menunjukkan ciri-ciri berikut kalau sudah akan melahirkan.

  • Bagian ambing mengalami pembengkakan
  • Bagian puting yang mengeluarkan tetesan susu
  • Bagian vulva akan berwarna lebih merah

Selain ketiga ciri di atas, Anda juga perlu memperhatikan bagaimana tingkah laku induk sapi sebelum melahirkan. Biasanya, induk yang akan melahirkan akan menunjukkan sikap yang gelisah dan tampak tidak tenang.

Lalu, soal pertanyaan sapi mengeluarkan lendir apakah akan melahirkan? Jawabannya adalah bisa jadi. Terutama jika disertai dengan tanda-tanda yang sudah disebutkan sebelumnya. Soal kapan sapi akan melahirkan, Anda bisa memprediksinya dengan melakukan pengecekan pada bagian serviks.

  • Kalau Anda bisa memasukkan 1 jari tangan dan bisa mencapai rumen, perkiraan waktu lahir umumnya tidak lebih dari 3 hari
  • Kalau Anda bisa memasukkan 2 jari tangan, perkiraan waktu lahir umumnya antara 1 hari sampai dengan 2 hari
  • Kalau Anda bisa memasukkan 3 jari tangan sekaligus, perkiraan waktu lahir umumnya kurang dari 1 hari

Penanganan Induk Sapi Pasca Melahirkan

Penanganan Induk Sapi Pasca Melahirkan

Induk sapi yang baru melahirkan harus diberikan penanganan yang tepat. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada keberlangsungan proses reproduksi yang selanjutnya. Setelah bayi sapi keluar, dari saluran reproduksi nanti akan keluar leleran atau lochea.

Ini adalah hal yang sangat normal terjadi. Soal penanganan setelah sang induk melahirkan ialah wajib dilakukan manajemen pengendalian reproduksi post partus. Hal ini bisa dilakukan melakukan pengecekan selama 14 hari setelah melahirkan baik itu kelahiran norma ataupun distokia.

Pengecekan ini bisa dilakukan untuk memastikan apakah ada leleran yang sifatnya abnormal atau tidak. Selain itu, pengecekan juga dimaksudkan untuk memastikan apakah siklus estrus teratur atau tidak.

Kesimpulan

Sekarang sudah lebih paham dengan cara mengatasi sapi susah melahirkan? Jika sapi Anda mengalami hal ini, sebaiknya jangan bingung lagi. Namun, perlu Anda ketahui, kesulitan melahirkan pada sapi ini juga bisa dipicu oleh sejumlah hal, diantaranya karena mal nutrisi.

Oleh sebab itu, mulai sekarang pastikan Anda memenuhi kebutuhan nutrisi hewan ini dengan baik ya. Supaya ketika tiba waktunya melahirkan, proses persalinan bisa berlangsung dengan lancar.

Baca Juga: Penyakit pada Sapi Perah yang Bikin Produksi Menurun

Share:
close