Pengawetan telur banyak dilakukan di Indonesia. Hal ini karena produksi telur di negeri ini ada beragam mulai dari telur ayam ras, ayam buras, serta telur bebek. Telur ini sendiri menjadi komoditi produk unggas yang gampang rusak. Oleh karena itu, perlu cara pengawetan agar masa simpan telur bisa diperpanjang. 

Dari kegiatan pengawetan telur ini biasanya diperoleh telur dengan rasa asin. Dengan melakukan pengawetan pada telur bisa mencegah terjadi penguapan air serta H2O dan mikroba pun juga tidak bisa menembus kulit dan masuk ke dalam isi telur.

Perlu diketahui di sini ada yang disebut dengan tepung telur yang menjadi produk pengawetan dengan cara pengeringan. Teknik ini bisa diterapkan pada telur utuh atau secara terpisah seperti pada putih telurnya saja atau kuning telur. Untuk kuning telur ini sendiri bisa dibekukan pada egg container. Cara-cara tersebut tujuannya sama yaitu membuat masa simpan jadi lebih lama.

Baca Juga:

Teknik Pengawetan Telur

Saat ini sudah banyak teknik pengawetan telur yang dilakukan di Indonesia. Meski termasuk modern namun masih tergolong sederhana dan mudah. Siapa saja yang ingin mencoba melakukan pengawetan telur bisa mencobanya sendiri di rumah dengan bahan dan alat yang mudah didapatkan. 

Untuk mengawetkan telur pastikan kualitas telur segar yang digunakan baik. Biasanya bisa dilihat dari persentase buih yang stabil. Meski berkualitas, telur segar ini mudah sekali rusak. Hal ini karena ada kerusakan yang tidak bisa dilihat atau dideteksi. Namun penyebab utama dari kerusakan pada telur umumnya masuknya bakteri dari luar ke dalam isi telur. 

Pengawetan telur ini dilakukan untuk menutupi pori-pori telur yang rentan tadi. Nah, di sini ada beberapa teknik modern, tapi mudah yang bisa sahabat coba:

1. Menggunakan Garam

Cara pertama untuk mengawetkan telur dalah dengan menggunakan Garam
sumber gambar: Hopewellheightsblog.com

Cara pertama adalah dengan larutan garam jenuh. Bahan yang dibutuhkan cukup simple hanya 250 hingga 400 gram garam dapur dan 1 liter air bersih. Larutkan garam dan air tersebut dan rendam 100 butir telur bebek ke dalamnya. Diamkan sampai 2 hingga 3 minggu. Setelahnya bisa diangkat dan diletakkan di Egg Tray. Telur asin tersebut akan tahan selama 8 minggu ke depan.

2. Menggunakan Abu atau Bubuk Bata Merah

Abu atau Bubuk Bata Merah juga bisa menjadi media pengawetan untuk telur
sumber gambar: Merdeka.com

Tak hanya garam dapur yang bisa digunakan sebagai lapisan terluar kulit telur ayam atau itik, abu atau bubuk merah pun dapat dimanfaatkan. Siapkan saja satu kilogram bata merah halus dan setengah kilogram garam halus atau garam dapur, serta 25 gram asam sendawa. 

Campur bubuk bata merah halus dengan garam dapur di sebuah wadah atau baskom. Setelah tercampur rata bisa menambahkan asam sendawa lalu diaduk sampai rata kembali hingga membentuk seperti adonan. Jika kurang lengket bisa ditambah dengan tanah liat. 

Gunakan adonan tersebut sebagai pelapis kulit telur, bungkus telur dengan adonan tersebut sampai tertutup secara sempurna. Adonan tersebut bisa digunakan untuk 100 butir telur. Simpan telur yang sudah diselimuti adonan pada peti atau kaleng minyak yang sudah bersih selama 7 hari.

3. Teknik Pengeringan

Teknik Pengeringan bisa menggunakan tepung telur
sumber gambar: Thespruceeats.com

Untuk teknik pengeringan, maka yang dibutuhkan paling utama adalah tepung telur. Bahan yang dibutuhkan adalah telur ayam segar dan berkualitas, garam, dan Saccharomyces cerevisiae atau ragi. Jika bahan sudah siap maka langsung saja membuat tepung telurnya.

Cara pertama adalah memisahkan kuning dan putih telur. Lalu beri ragi dan garam pada putih telur dan juga kuning telur. Namun untuk kuning telur tambahkan juga sedikit gula halus. Aduk dengan pinset dengan hati-hati dan jangan sampai ada gelembung udara. Setelah tercampur rata oven di suhu 50 derajat celcius. 

4. Penyamakan

Cara lain yang bisa dilakukan dalam pengawetan telur adalah dengan teknik penyamakan
sumber gambar: Theoldwalshfarm.com

Cara lain yang bisa dilakukan dalam pengawetan telur adalah dengan teknik penyamakan. Cara ini cukup mudah dilakukan. Pertama cuci telur segar dengan air yang sudah dicampur dengan hipoklorit. Lalu siapkan larutan penyamak yaitu satu bagian kapur di satu wadah dan menambahkan lima gelas air dan aduk hingga rata.  Biarkan dulu larutan sampai 3 hari sambil diaduk ketika ada endapan. 

Jika sudah 3 hari larutan bening dari air larutan tadi yang akan digunakan untuk merendam telur ayam yang ingin diawetkan. Telur yang disamak bisa diletakkan pada satu wadah lalu disiram dengan air bening larutan tadi. Tutuo dengan plastic sampai 7 hari. Pada hari ketujuh tutup bisa dibuka dan telur dikeringkan.

5. Menggunakan Parafin

Selain menggunakan larutan yang bisa dibeli di toko atau pasar, ada juga cara pengawetan telur dengan parafin
sumber gambar: Hillsidehomestead.com

Selain menggunakan larutan yang bisa dibeli di toko atau pasar, ada juga cara pengawetan telur dengan parafin. Bahan yang dibutuhkan di sini ada kapas dan paraffin. Cara membuatnya adalah membersihkan telur segar yang akan diawetkan dengan kapas yang sudah diberi alkohol. Lakukan pada telur satu persatu sampai semua telur bersih secara menyeluruh. 

Jika sudah maka bisa langsung memanaskan parafin di suhu 60 derajat celcius. Masukkan telur yang sudah bersih pada keranjang kawat lalu ukur suhu. Bila temperature sudah 60 derajat biarkan telur hingga 30 detik lalu angkat. Telur ini akan bisa tahan sampai 6 bulan di suhu ruang.

Kesimpulan 

Pada dasarnya teknik pengawetan telur banyak dilakukan di Indonesia dengan tujuan masa simpan telur bisa diperpanjang. Nantinya sahabat bisa menggunakan beberapa teknik pengawetan dengan menggunakan garam, parafin, teknik pengeringan, garam, hingga penyamakan. Sahabat bisa memilih salah satu teknik tersebut sesuai preferensi. 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close