Pembenihan ikan nila merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya ikan nila. Proses pembenihan yang dilakukan secara baik akan berpengaruh pada kesuksesan proses budidayanya. Maka dari itu sahabat bisa mengetahui teknik pembenihannya secara lengkap dalam artikel di bawah ini:
Baca Juga :
Metode Pembenihan Ikan Nila yang Perlu Diketahui
Sebelumnya perlu sahabat ketahui terlebih dahulu tentang parameter ikan ini. sebab terdapat berbagai faktor, yang akan mempengaruhi keberhasilan proses pembenihannya. Hal tersebut seperti pemilihan induk betina atau jantan yang sehat.
Tentunya ikan nila menjadi salah satu jenis budidaya perikanan, yang memiliki banyak prospek keuntungan. Selain itu saat ini permintaan pasar terhadap jenis ikan tersebut masih terbilang cukup tinggi. Sehingga potensi kesuksesan sahabat masih terbuka lebar untuk mengelutinya. Berikut ini adalah beberapa metode pembenihan untuk sahabat cermati:
1. Seleksi Induk
Seleksi induk merupakan langkah pertama dalam pembenihan ikan nila. Pemilihan induk yang baik akan menghasilkan benih ikan nila yang berkualitas. Pilihlah induk yang sehat dan memiliki tubuh proporsional, tidak cacat dan memiliki warna yang cerah.
Induk yang dipilih juga harus memiliki ukuran seimbang dan berat badan ideal. Pastikan juga induk yang dipilih bebas dari penyakit dan parasit. Hal ini akan memberikan kualitas benih ikan nila yang baik dan berkualitas.
2. Persiapan Kolam
Kolam induk harus dipersiapkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan ikan nila selama proses pemijahan. Kolam harus memiliki ukuran yang cukup besar dan dalam, yang memiliki luas sekitar 100-200 m2 dan kedalaman sekitar 1,5-2 meter.
Kolam harus diberi aerasi cukup dan sistem sirkulasi air yang baik. Suhu air di dalam kolam juga harus dijaga agar tetap stabil pada suhu 26-30°C. Pada dasarnya untuk kolam pembenihan ini terdapat empat tipe yang bisa sahabat terapkan, yaitu:
a. Pemeliharaan Induk
Jenis kolam ini akan dipakai untuk pemeliharaan induk betina dan jantan. Penempatan antar jantan dan betina juga perlu dipisahkan satu sama lain. Sehingga sahabat perlu menyiapkan dua kolam untuk pemeliharaan induk. Ukurannya tidak perlu luas, namun pastikan cukup bagi ikan dewasa dengan ukuran 100 sampai 140 cm.
b. Pemijahan
Berikutnya adalah kolam pemijahan, yang berfungsi sebagai kolam untuk perkawinan jantan dan betina. Untuk jenis kontruksinya silahkan untuk menggunakan lantai tanah. Selanjutnya untuk bagian dasarnya usahakan dilengkapi dengan kemahilir atau kubangan.
c. Pemeliharaan Larva
Selanjutnya adalah kolam untuk pemeliharaan larva. Disini merupakan tempat untuk memelihara larva setelah menetas. Pada dasarnya tipe kolam ini adalah bak semen atau kolam tanah.
d. Pendederan Benih
Terakhir adalah kolam untuk pendederan benihnya. Hal ini diperlukan untuk pembesaran benih sampai pada ukuran 10 sampai dengan 12 cm. Baru setelah dirasa ukurannya cukup besar untuk bertahan hidup, maka sahaat bisa menaruhnya pada kolam pembesaran.
3. Proses Pemijahan
Proses pemijahan dapat dilakukan secara alami atau dengan menggunakan hormon. Pemijahan secara alami dilakukan dengan memasukkan induk jantan dan betina ke dalam kolam yang sama. Induk akan melakukan pemijahan secara alami di dalam kolam. Namun, jika proses pemijahan tidak berjalan lancar, maka dapat menggunakan hormon untuk memicu proses pemijahan. Hormon yang sering digunakan adalah hormon GnRH.
4. Pemijahan Buatan
Teknik pembenihan secara modern berikutnya bisa menggunakan metode pemijahan buatan. Pemijahan ini dilakukan dengan mengambil telur ikan nila, yang telah dibuahi oleh jantan dan betina. Telur yang telah dibuahi tersebut dipindahkan ke dalam wadah dilengkapi dengan sirkulasi air dan aerasi cukup. Telur yang telah menetas akan menjadi larva ikan nila.
5. Pemeliharaan Larva
Setelah menetas larva ikan nila harus dipelihara dengan baik agar tumbuh dengan sehat dan kuat. Larva diberi pakan berupa plankton atau pakan buatan khusus untuk larva ikan nila. Pemberian pakan dilakukan setiap 2-3 jam sekali dengan jumlah yang tepat. Selain itu sahabat juga perlu memperhatikan suhu air agar tetap stabil pada suhu 26-30°C.
6. Panen Pembenihan
Dalam proses ini perlu dilakukan untuk memindahkan larva di kolam pembesaran. Pastikan untuk melakukan pengendalian penyakit dan hama sebelum memindahkan larva kepada kolam pembesaran.
Pada tahapan ini pastikan untuk melakukan panen di sore atau pagi hari. Pengangkutan benihnya juga bisa menggunakan wadah terbuka atau tertutup, jika menghendaki untuk penjualan langsung. Sedangkan bagi sahabat yang ingin budidaya untuk mendapatkan nila dewasa, silahkan untuk menempatkannya pada kolam pembesaran.
7. Pemindahan ke Kolam Pembesaran
Setelah mencapai ukuran ideal, maka larva ikan nila siap dipindahkan ke kolam pembesaran. Kolam pembesaran harus memenuhi syarat seperti kolam induk. Pada tahap pembesaran ikan nila diberi pakan, yang lebih beragam seperti pelet dan pakan hidup. Pastikan juga untuk menjaga suhu air agar tetap stabil.
Kesimpulan
Pada dasarnya teknik pembenihan ikan nila secara modern lebih memerlukan tahapan-tahapan khusus. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan perawatan ikan secara baik. Sehingga nantinya benih yang dihasilkan juga bisa memiliki kuantitas dan kualitas secara maksimal.