Akhir-akhir ini virus rabies pada sapi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Ya sapi. Virus ini telah menyerang beberapa hewan peliharaan. Mayoritas yang terkena dampak virus ini adalah anjing. Namun, hewan lain juga berpotensi terkena virus rabies seperti kucing, kelelawar dan kera. Bagaimana dengan hewan ternak lain seperti sapi? Apakah hewan tersebut juga berpotensi terkena dampak virus rabies?

Semua hewan juga terkena dampaknya, bahkan hewan ternak sekalipun seperti sapi. Akan tetapi jumlah sapi yang terkena virus rabies tidak sebanyak hewan-hewan liar. Beberapa wilayah lain, para peternak telah menemukan sapi yang terinfeksi virus rabies. Hal ini tentunya tidak membahayakan bagi hewan ternak melainkan bagi manusia juga.

Virus Rabies pada Sapi Terjadi di Pulau Bali

Waspada, Virus Rabies pada Sapi Juga Bisa Terjadi!
Sumber: ksat.com

Pada bulan Juli tahun 2023 ini, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Bali menyatakan bahwa virus rabies telah menyerang 50 ekor anjing dan dua ekor sapi. Dua ekor sapi tersebut mati setelah terdampak virus rabies.

Warga menduga bahwa seekor anjing telah menggigitnya sehinga hewan penular rabies (HPR) ini yang menyebabkan dua ekor sapi terkena virus tersebut. Sejak itu, dinas setempat berusaha melakukan penyisiran pada beberapa lokasi ternak yang terdampak.

Virus Rabies pada Sapi di Texas

Pada tahun 2020, virus rabies pada sapi terjadi di Texas. Bahkan, jumlah sapi yang terdampak virus rabies dua kali lebih banyak dari satu tahun sebelumnya. Sejak kejadian itu, pemerintah mengerahkan pada semua para peternak di Texas untuk mengerahkan tindakan jika sapi menunjukkan gejala yang aneh.

Dari dua kasus tersebut, sebenarnya jmlah virus rabies pada hewan ternak seperti sapi, domba dan kerbau tidak setinggi jumlah hewan liar. Namun, dampak virus ini jelas mempengaruhi hewan ternak. Tidak hanya menyebabkan kerugian secara ekonomi, melainkan juga menimbulkan kesehatan pada hewan ternak itu sendiri.

Gejala Sapi yang Terdampak Virus Rabies

Waspada, Virus Rabies pada Sapi Juga Bisa Terjadi!
Sumber: orchardhousecreamery.com

Supaya dapat mengambil tindakan dengan sigap dan cepat, sahabat perlu waspada dengan gejala-gejala yang ada. Berikut ciri-ciri sapi yang terkena dampak virus rabies berdasarkan pada penyidikan dan penelitian oleh BB-Vet Denpasar, Bali:

Volume Air Liur Sapi yang Berlebih

Sapi akan mengalami drooling atau air liur berlebih. Virus ini telah menyerang otak sehingga menjauhi otak menuju kelenjar ludah. Secara perlahan-lahan kelenjar ludah pada sapi juga mengalami kerusakan sehingga syaraf pengendali air liur tak dapat berfungsi lagi.

Suara Sapi Melenguh dan Sesak

Virus rabies pada sapi menyebabkan suara melenguh secara terus-menerus. Hal ini menimbulkan suara sapi serak dan berat. Rabies menyebabkan paralisis pada laring sehingga suara sapi menjadi berubah. Selanjutnya, sapi akan merasa kesulitan menelan sehingga daya nafsu makan menurun drastis.

Sapi Buang Air Besar Terus dan Kencing Berlari

Rabies juga menyebabkan kerusakan pada syaraf penis, kandung kemih bahkan anus pada sapi jantan.

Cenderung Lebih Agresif

Waspada, Virus Rabies pada Sapi Juga Bisa Terjadi!
Sumber: science.org

Jika virus rabies terkena jaringan otak, sapi cenderung agresif. Mereka juga cenderung memakan benda-benda di sekitarnya. Selain itu, sapi sudah tidak dapat mengenal pemiliknya lagi. Rentangan awal kemunculan virus dengan waktu kematian sapi sekitar 2 hingga 6 hari.

Dampak Virus Sapi Rabies pada Manusia

Apakah manusia masih dapat mengonsumsi sapi yang terpapar virus rabies? Jawabannya masih bisa. Manusia tidak terkena virus rabies jika daging sapi yang terkontaminasi telah melalui proses pemasakan yang benar-benar matang.

Walaupun begitu, dinas setempat menghimbau bahwa sebaiknya masyarakat tidak memotong sapi yang terdampak virus rabies. Hal ini karena virus rabies berdampak pada pemotong sapinya. Apabila darah sapi rabies masuk pada sela-sela lubang, pori-pori atau bagian luka pada manusia, maka manusia tersebut bisa jadi tertular virus rabies. Untuk mencegah hal tersebut, maka dinas kesehatan menyarankan untuk tidak memotong sapi yang mati karena rabies.

Vaksinasi Yang Tepat untuk Mencegah Sapi dari Virus Rabies

Waspada, Virus Rabies pada Sapi Juga Bisa Terjadi!
Sumber: mid-day.com

Apabila sapi melakukan tindakan aneh atau tergigit hewan liar, sahabat segera lakukan tindakan pencegahan. Salah satunya yaitu memberikan VAR atau vaksin anti rabies. Pemerintah setempat mengadakan imunisasi vaksin anti rabies secara gratis untuk mencegah penyebaran virus rabies di lokasi lain. Jika hal tersebut terjadi, sahabat segera lapor pada pemerintah setempat supaya segera melakukan tindak lanjut.

Kesimpulan

Virus rabies pada sapi memang jarang terjadi. Di Indonesia, kasus rabies pada sapi kemungkinan hanya di wilayah tertentu. Namun, sahabat perlu waspada dengan kasus tersebut karena hal ini juga berdampak pada ekonomi peternakan sapi. Yang perlu sahabat hindari adalah pemicu utamanya.

Pastikan sapi-sapi ternak milik sahabat jauh dari jangkauan hewan-hewan liar seperti anjing liar, kera, dan kelelawar. Selain itu, pastikan juga vitamin, gizi dan makanannya supaya terhindar dari virus-virus ringan yang lain. Berikan vaksinasi secara rutin bila perlu.

Share:
close