Peternak kelinci wajib tahu penyebab kelinci mati dan cara mencegahnya. Kelinci merupakan hewan lucu yang sering dipelihara dan disukai oleh anak-anak. Sayangnya, karena suatu penyakit ataupun faktor tertentu, kelinci bisa mati tiba-tiba. Penyebab kelinci mati ada beberapa faktor, dan sebaiknya diketahui sejak awal supaya bisa melakukan pencegahan yang benar. Kalau kelinci tiba-tiba mati, pasti anak-anak akan merasa sedih karena kehilangan peliharaan kesayangannya.
Tidak hanya menjadi hewan peliharaan kesayangan, kelinci juga sering diternakkan untuk diambil dagingnya. Rasa daging kelinci tidak jauh berbeda dengan daging ayam, dan kerap diolah sebagai sate. Daerah Tawangmangu, di Jawa Tengah misalnya, menjadikan sate kelinci sebagai kuliner khasnya yang banyak dicari oleh para wisatawan.
Baca Juga :
Faktor Penyebab Kelinci Mati Secara Mendadak
Sahabat tidak bisa memberikan tindakan pencegahan yang tepat tanpa mengetahui dengan pasti hal apakah yang menyebabkan kelinci mati mendadak. Terlebih lagi, memang secara alamiah kelinci termasuk jenis hewan yang rapuh. Kondisi kesehatan, lingkungan maupun faktor-faktor lainnya bisa menjadi penyebab hewan kelinci mati mendadak.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab kematian mendadak pada hewan kelinci yang sebaiknya Sahabat ketahui:
1. Mengalami Kembung
Kelinci bisa mati mendadak karena perutnya kembung. Terlihat sepele, namun kembung menjadi penyebab kematian pada kelinci yang cukup sering terjadi. Bagi orang yang sudah lama memelihara kelinci, pastinya mengetahui bahwa hewan lucu tersebut memang rentan terkena penyakit kembung. Penyebabnya adalah perut kelinci yang sifatnya tidak elastis dan adanya katup proximal.
Katup proximal tersebut memang memiliki fungsi khusus yaitu mencegah perut kelinci menjadi kembung. Pemelihara kelinci juga harus bisa membedakan mana perut kembung pada kelinci atau kehamilan agar tidak salah memberikan perlakuan. Agar lebih yakin, bawalah kelinci ke dokter hewan untuk diperiksa.
2. Lingkungannya Kotor
Sebagaimana hewan peliharaan lainnya, kelinci membutuhkan tempat dan lingkungan yang bersih. Hindari lingkungan sekitar kandang kelinci dipenuhi dengan kotoran maupun sampah. Jika kondisi lingkungan sekitar kandang dibiarkan kotor, maka kelinci juga rentan terserang penyakit yang menyebabkannya mati mendadak.
Sebagai tindakan pencegahannya, Sahabat harus rajin membersihkan lingkungan di sekitar kandang dari berbagai kotoran maupun sampah-sampah. Jika lingkungannya bersih, kelinci juga akan menjadi lebih sehat dan terhindar dari kematian yang mendadak.
3. Salah Memberikan Makanan
Penyebab kelinci mati mendadak lainnya adalah karena memberikan makanan yang seharusnya bukan untuk mereka. Sahabat harus mengetahui apa saja jenis makanan yang boleh diberikan pada kelinci dan yang bisa membahayakan mereka. Makanan yang bagus dan aman untuk dikonsumsi kelinci adalah sayuran segar.
Kelinci sebaiknya diberikan makanan sayur-sayuran segar, seperti wortel, selada, kangkung, tomat, brokoli, sawi ataupun rumput. Jangan pernah memberikan kelinci makanan yang memang tidak seharusnya dikonsumsi oleh mereka, contohnya es krim, jagung, coklat, kue dan lain sebagainya.
4. Tidak Ada Interaksi dalam Kandang
Kematian mendadak yang terjadi pada hewan kelinci sangat mungkin terjadi akibat tidak adanya interaksi di dalam kandang mereka. Apa maksudnya tidak ada interaksi dalam kandang? Kelinci membutuhkan area yang bisa digunakan mereka untuk bergerak dan meloncat-loncat, termasuk di dalam kandangnya.
Secara natural, kelinci adalah hewan yang suka bersosialisasi sebagaimana habitat asli mereka di dalam hutan. Jika kelinci ditempatkan dalam kandang yang sempit, tidak bisa bergerak dan tidak ada teman untuk bermain, maka jangan heran kalau suatu saat mereka tiba-tiba mati.
Cara untuk mencegahnya adalah dengan menyediakan lahan untuk bermain bagi kelinci. Kalau ada waktu senggang, biarkan kelinci berkeliaran di luar kandang mereka dan bergerak secara aktif. Ini akan membuat kelinci senang dan mencegah terjadinya kematian mendadak.
5. Serangan Lalat
Kelinci bisa mati karena diserang oleh hewan lalat. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Lalat yang telah terkontaminasi oleh kuman dapat menularkannya kepada kelinci. Jika lalat hinggap pada tubuh kelinci dan bertelur, maka kuman penyebab penyakit dapat menular kepada kelinci.
Telur kuman yang telah menempel pada tubuh kelinci akan berkembang dengan cepat dan bisa menyebabkan kematian. Tubuh kelinci akan dimakan oleh kuman, dari dalam maupun dari luar sehingga lama-lama menyebabkan hewan tersebut mati. Cara pencegahannya, selalu jaga kebersihan tubuh kelinci. Kalau diperlukan, sisir bulu kelinci secara teratur agar kuman-kuman yang menempel rontok dan hilang.
6. Siklus Hidupnya Telah Berakhir
Kelinci dapat mengalami kematian mendadak dikarenakan siklus hidupnya memang sudah berakhir. Kelinci mulai makan sejak umur 3 minggu, dan mereka akan pergi dari induknya ketika berusia 8 minggu. Mayoritas kelinci bisa mencapai umur maksimal 9 tahun, tapi perkembangannya akan berhenti pada umur 2 tahun.
Saat menginjak usia 7-8 tahun itulah, kelinci memasuki masa lansia dimana kemungkinan besar hidupnya tidak lama lagi. Jadi, tidak perlu heran ketika pada usia tersebut, kelinci mendadak mati. Dalam hal ini, tidak ada perlakuan yang bisa mencegah kematian kelinci, tapi Sahabat dapat melimpahi mereka dengan kasih sayang.
Kesimpulan
Banyak faktor yang menjadi penyebab kelinci mati secara mendadak, baik internal maupun eksternal. Mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan kelinci mati tiba-tiba bisa membantu Sahabat untuk melakukan tindakan antisipasi sejak awal. Dengan begitu, kelinci dapat tumbuh berkembang maksimal dan sehat.